Lihat ke Halaman Asli

Drs. Pudjogati

Sastrawan, Psikiater Jawa, Guru SDN Sumurcinde II Soko, Tuban.

Covid-19 dan Setumpuk Harapan

Diperbarui: 27 April 2020   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Coronavirus Covid -19 telah merambah di 210 negara . Kedatangannya mendadak , mengejutkan dan begitu masif.Membuat gagap semua penduduk bumi. Berbagai hal dilakukan  dalam menyikapinya.

Ada yang mengisolasi daerah bahkan negaranya. Ada yang mengharuskan lock down ,jaga jarak , dan pembatasan- pembatasan sosial lainnya.

Coronavirus Covid-19 adalah wujud globalisasi yang tak pernah terpikirkan orang sebelumnya. Dulu orang memprediksi dampak globalisasi di bidang ekonomi ,pasar bebas , pergaulan dan segala implikasinya. Hingga banyak negara siap- siap menyongsongnya.

Ada negara yang sangking pedenya ,berikrar akan jadi raksasa globalisasi , ada pula yang miris karena hanya mampu jadi penonton . Namun... semudah membalikan tangan . Kini semua hancur berantakan karena makhluk kecil "Si Coronavirus Covid -19".

Negara adidaya Amerika  pun tak berdaya. Negara paling bersih sampai yang paling kumuh semua kelabakan . Indonesia pun menyikapi virus ini sebagai ' Bencana Nasional

Mau kiamatkah jagat ini?

Saudara ,percayalah !! Bagi bangsa manusia yang disebut sebagai Khalifah di bumi , tentu atas segala ijin- Nya , sudah dibekali berbagai hal.

Untuk menghadapi segala permasalahan dari jaman ke jaman. Jangan -jangan  Corona ini juga salah satu masalah sekaligus bekal untuk mengatasi masalah yang sudah memberatkan bumi di abad  belakangan  ini..?. Mari kita berpositif thinking saja !  

Bolehkan...? Kita beranggapan bahwa, corona  sebagai pintu gerbang pembuka Peradaban Baru bagi umat manusia. Suatu peradaban yang sudah terbentuk ,berpola dan berubah- ubah sejak jaman mbah Adam sampai kini. Dan kiranya akan terus berubah

Kini corona datang membalikkan semua rencana manusia .Rencana yang melulu berorentasi kebendaan . Program yang jauh rasa kemanusian dari manusia itu sendiri.

Manusia menghamba pada wujud materi.Merendahkan nilai dirinya jauh di bawah benda yang setiap hari dicarinya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline