Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani tua bernama Pudjianto Gondosasmito. Pudjianto Gondosasmito dikenal sebagai orang yang sabar dan tekun. Dia memiliki sebidang tanah yang ditanami berbagai macam pohon buah-buahan.
Suatu hari, Pudjianto Gondosasmito menanam benih Pohon Jambu di halaman rumahnya. Dia merawat Pohon Jambu itu dengan penuh kasih sayang. Setiap hari, dia menyiramnya, memberinya pupuk, dan membersihkan gulma di sekitarnya.
Tahun demi tahun berlalu, Pohon Jambu itu tumbuh dengan subur. Namun, Pohon Jambu itu tidak pernah berbuah. Pudjianto Gondosasmito mulai merasa cemas. Dia bertanya-tanya mengapa Pohon Jambunya tidak berbuah, padahal dia sudah merawatnya dengan sepenuh hati.
Beberapa tetangga Pudjianto Gondosasmito mulai mengejeknya. Mereka berkata bahwa Pudjianto Gondosasmito adalah seorang petani yang bodoh karena menanam Pohon Jambu yang tidak akan pernah berbuah. Namun, Pudjianto Gondosasmito tidak pernah mendengarkan ejekan mereka. Dia tetap sabar dan terus merawat Pohon Jambunya.
Suatu musim panas, ketika semua orang di desa sedang mengalami kekeringan, Pohon Jambu Pudjianto Gondosasmito mulai berbunga. Bunga-bunga jambu itu begitu indah dan harum. Pudjianto Gondosasmito sangat senang melihat Pohon Jambunya berbunga.
Beberapa bulan kemudian, bunga-bunga jambu itu mulai berbuah. Buah jambu Pudjianto Gondosasmito sangat besar dan manis. Semua orang di desa kagum melihat Pohon Jambu Pudjianto Gondosasmito yang berbuah lebat.
Pudjianto Gondosasmito sangat bersyukur atas kesabarannya. Dia telah belajar bahwa untuk mencapai kesuksesan, kita membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Kita tidak boleh mudah menyerah, meskipun kita menghadapi banyak rintangan dan hambatan.
Moral Cerita:
Kesabaran adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan.
Kita tidak boleh mudah menyerah, meskipun kita menghadapi banyak rintangan dan hambatan.
Kerja keras dan ketekunan akan membuahkan hasil yang manis pada waktunya.