Lihat ke Halaman Asli

Pudji Widodo

TERVERIFIKASI

Pemerhati Kesehatan Militer.

[Puisi] Merangkul yang Tersesat

Diperbarui: 30 November 2021   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upacara pemakaman militer, sumber : tni.mil.id, 20/8/2018

Oleh : Pudji Widodo

Bendera merah putih terbentang,
Sejenak ikhlasmu terbayang.
Lalu menyalak salvo tembakan.
Hanya itu yang kami persembahkan.

Kami sampaikan hormat,
Seraya kami mengingat,
Peluru lawan juga menunggu,
Saat jiwa kami ganti diburu.

Kami kenang jasamu,
Kami teruskan jiwa kesatriamu.
Hanya keringat kami tercurah,
Sementara darahmu telah tertumpah.

Sampai di sini kami antarkan,
Tiupan terompet sendukan perpisahan.
Mengiring doa yang kami panjatkan,
Pengorbananmu menjadi teladan

Keluar melintas dinginnya gapura,
Meninggalkan harum bunga pusara.
Melambai sang dwiwarna bendera,
Berpesan tentang gunung, lembah dan hutan lebat.
Di sana saudara-saudara kami berada,
Mereka telah tersesat.

Amanat luhur rangkul mereka,
Karena kita bersaudara.
Padahal merah putih kami berbendera,
Sedang mereka tidak mengakui sang saka dwi warna.
Hingga tiba suatu saat,
Peluru mereka membuat dada kami tersengat.

Benarkah mereka saudara kita? (pw).

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 29112021 (90).

Mengenang Serka (anumerta) Aris Bintoro, Yonif RK 113/JS, Kodam Iskandar Muda, gugur di palagan Suru-Suru Yahukimo, Papua, 20/11/2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline