Lihat ke Halaman Asli

Pudji Widodo

Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Bedeng Sempit

Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : kompas.id


Mendung tengah hari menandai waktu rehat,
Derit pintu senada hati menjerit.
Meredakan raga dan pikiran penat.
Melaksanakan syariat di bedeng sempit.

Titik air menembus bocor atap,
Rintik hujan jawaban semesta.
Menyejukkan hati meski nafkah tak tetap.
Kepada Tuhan berharap, bukan kepada pembesar dusta.

Hujan turun dari langit yang sama,
Tenda para nayaka praja tertimpa deras.
Mereka berlatih olah jurit padepokan wira ternama,
Setia kepada negara dititahkan keras.

Semangat berbakti nayaka dibangun.
Berkarya tak sekedar anggun.
Menyejahterakan rakyat tak boleh ingkar.
Dalam tenda mewah ada nayaka berpikir liar.

Di bawah deras hujan di bedeng dan tenda mewah,
Pikiran hamba dan nayaka diolah.
Terserah Tuhan, hamba besok makan apa.
Sedang nayaka bertanya kelak mengalahkan siapa.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 28102024 (189/131).
Sumber gambar : kompas.id, 29/1/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline