Hari Minggu terakhir bulan Ramadan, dimanfaatkan warga RT 05 untuk kerja bakti. Lebaran yang segera tiba akan menjadi momen silaturahmi, bukan hanya warga se-RT, tetapi juga kerabat dan sahabat. Warga RT 05 sepakat membersihkan lingkungan agar para tamu nyaman berada di kawasan mereka bermukim.
Hari itu warga membagi sektor pembersihan, dengan sasaran pokok adalah fasilitas umum area terbuka di kanan kiri ujung barat gang RT 05. Pada satu sisi telah terpasang paving block dan di sisi lainnya masih berupa lapangan rumput.
Dengan mesin pemotong Mas Wahyu membabati rumput dan perdu. Kedua area terbuka itu bisa menjadi tempat parkir sehingga mobil para tamu lebaran tidak memenuhi gang RT.
Sisi luar dua lapangan itu berbatasan langsung dengan jalan desa. Dan di pinggir jalan sisi lain berdiri rumah besar Pak Munir, juragan Toko Bangunan, peternak sapi, tuan tanah dan sawah.
"Cak Mis kemarin dapat bingkisan dari Pak Munir?"
"Iya, kenapa ? Pak Miskun ganti bertanya kepada Yopi, satu-satunya Nyong Ambon di RT 05, bahkan satu-satunya di RW 21.
"Kan sampeyan juga dapat to?" Belum sempat Yopi menjawab sudah meluncur pertanyaan lagi.
Yopi sudah 3 tahun tinggal di perumahan yang dibelinya karena dekat dengan tempat dia bekerja. Selama tiga tahun pula setiap menjelang Lebaran, satpam di gudang cold storage di batas desa itu selalu mendapat bingkisan dari Pak Munir. Dia juga rutin mendapat jatah daging kurban dari keluarga Pak Munir.
Pak Rosid yang ikut berteduh ke tempat mereka menggeser persoalan.
"Apa Mas RT jadi menemui Pak Munir?"
Dipanggil Mas RT, karena ada contoh Mas Mentri dan Mas Wali, juga karena merupakan keluarga paling muda di RT 05.
Hasil pertemuan rutin sebulan yang lalu memutuskan Mas RT mewakili aspirasi warga akan menemui Pak Munir.
Pak Miskun memastikan Mas RT belum melakukan, karena dia yang akan diajak Mas RT menemui Pak Munir. Kalau sudah bertemu, Mas RT tentu menyampaikan hasil pertemuan di grup perpesanan. Tukas Pak Miskun.
Mas RT tidak ada di situ. Dia sedang di ujung gang timur, memastikan aliran sudetan ke sumur resapan komunal lancar.
Pertanyaan Pak Rosid terkait persoalan antara warga RT dengan Pak Munir. Warga merasa keberatan dua lapangan fasilitas umum RT dipakai menjemur jerami oleh pekerja Pak Munir. Setelah jerami kering terpajan sinar matahari, partikel serbuk serpihan jerami terbang bersama angin.