Pagi ini kulalui hariku dengan penuh semangat dan senyuman. Karena hari ini adalah hari pertamaku di kampus, ya tentu semua ini asing bagiku karena semua kehidupanku berbeda. Di sana nantinya aku akan mempunyai teman baru, dosen baru, dan yang pastinya pacar baru ups, "memangnya dulu aku punya pacar ya"? Ucapku dalam hati. Ya pokoknya semua akan berbeda lah tidak seperti masa-masa SD, SMP, apalagi SMA, semuanya akan berbeda.
Pagi-pagi aku sudah bangun dari tempat tidurku, dan aku pun bergegas ke kamar mandi setelah selesai mandi dan ganti pakaian aku pun beres-beres buku. Lalu pergi ke kampus karena hari ini adalah hari pertamaku di kampus aku tidak ingin terlambat apalagi di hukum gara-gara telat, "Huh... sungguh malu bukan kalau sampai dihukum berdiri di lapangan yang panas, apalagi sampai dilihatin banyak orang mau taruh di mana mukaku ini" Bicaraku dalam hati. "Huh... untung saja aku tidak terlambat ke kampus" Ucapku. Hampir saja bel masuk berbunyi tapi untungnya aku tidak terlambat, aku langsung memasuki kelasku di sana aku menemukan banyak sekali perbedaan ketika aku berada di bangku SMA, rasanya kelas ini asing bagiku dan orang-orang ini juga asing bagiku.
Aku langsung duduk di barisan pertama. Kisahku baru dimulai di sini, sepanjang pelajaran dimulai aku hanya terdiam saja dan memperhatikan dosenku menjelaskan materi di kelas. Bel istirahat pun sudah berbunyi, aku segera pergi ke kantin dan membawa tasku dan beberapa tumpukan soal yang diberikan oleh dosenku, tiba-tiba semua tumpukan kertas-kertas itu jatuh ke lantai dan salah satu kertas itu mengenai wajah seorang pria, ia sangat tampan sekali, aku langsung membereskan semua lembaran kertas itu yang berantakan di lantai. Saat aku ingin memberskan semua kertas itu, tiba-tiba ada seorang pria yang membantuku ia mengatakan padaku.
"Sini biar kubantu" ucap pria itu
"Tidak usah, aku bisa menyelesaikannya" Ucapku
Pria itu memang keras kepala ia tetap saja ingin membantuku, tapi tak apalah kalau ia ingin membantuku lagi pula aku tidak menyuruhnya ko dia saja yang ingin membantu. Huh... semua kertas telah rapi kubereskan, tiba-tiba aku melihat ada satu kertas lagi yang masih ada di lantai tanpa basa-basi aku langsung menghampiri kertas itu, ternyata ketika aku ingin mengambil kertas itu, pria itu juga ingin mengambil kertas yang ada di lantai. Mataku kearah matanya begitupun matanya, matanya menatap mataku kami saling menatap mata disitu lah aku merasa akan getaran cinta antara aku dengannya, tanpa basa-basi aku tersadar dan aku langsung mengambil kertas yang di lantai itu, lalu aku pergi tiba-tiba pria itu memanggilku
"Mila" ucapnya
"Iya, ada apa lagi" ucapku
"Perkenalkan namaku Stefan" ucapnya
" Oh" ucapku
"oh ya ke kantin yuk!" ucapnya