Kota merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam kegiatan yang bersifat heterogen dengan berbagai fasilitas dan insfrastruktur penunjang yang tersedia. Terdapat berbagai macam kegiatan yang dilakukan di kota seperti perdagangan, pendidikan, industri dan lain sebagainya. Dari sisi kependudukan penduduk kota memiliki berbagai macam suku, agama, ras yang beragam. Dengan adanya keberagaman suku, agama, ras yang beragam menciptakan berbagai kebutuhan yang beragam juga.
Defisini kota menurut sudut pandang beberapa ahli antara lain Kota merupakan lokasi yang memiliki kepadatan penduduk lebih tinggi dibandingkan dengan populasi penduduk di lokasi tersebut tidak tergantung pada sektor pertanian maupun aktivitas ekonomi primer. Pada lokasi tersebut juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan, ekonomi maupun administrasi bagi wilayah sekitar (Northam). Kota merupakan suatu permukiman yang memiliki kepadatan penduduk rata-rata lebih besar kepadatan wilayah nasional. Dimana mata pencaharian penduduk adalah nonagraris, serta sistem penggunaan tanag beragam. Wilayah tersebut ditutupi oleh gedung gedung yang tinggi dan berdekatan (Grunfeld). Kota adalah tempat yang berpenduduk 10.000 orang atau lebih (Dwight Sanderson). Kota merupakan pusat untuk permukiman dan pemanfaatan bumi oleh manusia (Harris dan Ullman). Kota merupakan daerah dimana penghuninya dapat memenuhi kebutuhan ekonominta di pasar lokal (Max Weber). Dan masih banyak lagi defisini kota menurut sudut pandang beberapa ahli.
Ciri ciri masyarakat perkotaan yaitu memiliki hubungan yang bersifat impersonal, bersifat individualisme, pemikiran lebih rasional, gaya hidup lebih glamor, memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan lain sebagainya.
Suatu kota merupakan tempat kegiatan penduduk, tempat dengan kepadatan penduduk yang tinggi, mempunyai pemikiran yang heterogen, mempunyai ciri khas perkotaan, mempunyai hak otonomi dan lain lain.
Menurut Arthur O Sullivan kemunculan sebuah kota ditinjau dari sisi ekonomi disebabkan oleh ketidakmampuan individu yang ada di sebuah kawasan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini mendorong adanya spesialisasi kerja dan penggunaan apa yang diperoleh untuk mendapatkan apa yang tidak mampu dipenuhi sendiri. Untuk menjelaskan kenapa kota ada, Arthur O'Sullivan memulai dengan memodelkan bahwa kota tidak akan pernah muncul dengan menggunakan beberapa asumsi dibawah ini:
Produktifitas yang sama, dimana setiap lahan dan pekerja mampu memproduksi semua jumlah produk yang sama
Skala transaksi yang tetap. Biaya unit transaksi (biaya untuk melakukan satu transaksi termasuk biaya transportasi) tetap, tidak tergantung pada beberapa kali transaksi
Skala produksi yang tetap. Jumlah produksi perjam tetap, tidak tergantung berapa banyak produksi yang dihasilkan oleh setiap pekerja.
Kesimpulan dari Arthur O'Sullivan yaitu bahwa kota muncul karena keuntungan dari pemusatan transaksi (kota perdagangan) dan pemusatan produksi (kota industri dan kota pengolah). Kesimpulan lainnya yaitu:
- Kota perdagangan berkembang ketika keuntingan komparatif dikombinasikan dengan skala ekonomis dalam transaksi
- Kota industri berkembang ketika ada skala ekonomis dalam produksi
- Revolusi industri menyebabkan urbanisasi besar besaran akibat inovasi dalam pertanian, transportasi dan produksi
- Perubahan teknologi energi merubah keputusan lokasi perusahaan. Tenaga air mensuplai energi industri disepanjang aliran air, tenaga uap mensuplai energi industri disepanjang sungai dan rel kereta api, dan tenaga listrik membuat perusahaan berlokasi dimana saja
- Kompetisi ruang diantara perusahaan membuat area pasar untuk setiap perusahaan dan sistem kota
Perkembangan industri dan perdagangan di kota merupakan faktor penarik yang
menyebabkan banyak orang mendatangi kota. Keinginan mendapatkan penghasilan yang lebih baik untuk mencukupi kebutuhan hidup serta kebelangsungan hidup merupakan penyebab utama terjadinya urbanisasi. Namun terkadang keinginan tersebut tidak diikuti dengan keterampilan yang memadai, sehingga mereka tidak diterima di sektor formal yang menuntut keahlian tertentu. Pendidikan yang mereka andalkan tidak cukup untuk memasuki sektor formal yang menuntut keahlian tertentu di perkotaan. Akibatnya mereka hanya bisa memasuki sektor-sektor informal seperti berdagang dan sebagainya. Berbagai fasilitas dan "kemudahan" untuk mendapatkan uang serta status sosial juga merupakan daya tarik tersenidiri perkotaan. Selain itu juga sarana dan prasarana pendidikan dan rekreasi yang tersedia di kota juga mempunyai daya tarik yang tak kalah pentingnya. Sementara itu, pengaruh media massa dengan segala bentuk pesan yang ditawarkan dan memamerkan pola kehidupan moderen kota, semakin menarik orang untuk mendatangi kota untuk mengadu nasib dan peruntungan. Karena kurangnya keahlian serta pendidikan yang tidak memadai hal hal tersebut menyebabkan permasalahan yang terjadi dikota seperti kemiskinan, pendidikan, pengangguran, lingkungan kumuh, dan kemancetan.
Dengan adanya berbagai macam fasilitas dan "kemudahan" di perkotaan untuk mendapatkan uang serta status sosial diperlukan kepekaan masyarakat untuk belajar, mempunyai keingin untuk berkembang, membangun relasi, bertanggung jawab dan mau belajar hal baru. Dengan adanya keinginan untuk belajar dan berkembang masyarakat dapat memotivasi untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Karena iming-iming keindahan serta "kemudahan" yang terdapat dikota tidak akan dapat terealisasikan jika kita tidak berusaha.