Lihat ke Halaman Asli

Putri Khalestia

Mahasiswa di Universitas Terbuka | Dewasa muda yang punya hobi menulis.

Menghadapi Body Shaming Melalui Pandangan Stoisisme

Diperbarui: 8 Februari 2022   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi body shamming (Sumber: Shutterstock via health.kompas.com)

"Eh, kok kamu makin gendut aja sih?"

"Jerawat kamu makin banyak ya?"

"Kamu kurus banget sih?"

Dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Apakah di antara kalian ada yang pernah mendapatkan pertanyaan seperti contoh kalimat di atas? Lalu, bagaimana perasaan kalian? Atau bagaimana respons kalian dalam menyikapi hal tersebut? Kesal, marah, langsung minder, atau sampai akhirnya malas bertemu dengan orang tersebut? 

Sayangnya, tidak ada tempat di mana pun di dunia ini yang bisa membuat kita terhindar dari orang-orang seperti ini. 

Kenyataannya, kita pasti akan dipertemukan dengan orang-orang yang menurut kita menyebalkan. 

Bagi yang belum tahu, fenomena seperti kasus di atas adalah contoh dari body shaming. Apa itu body shaming?

Body shaming diartikan sebagai segala bentuk perilaku atau praktik menghina bentuk atau ukuran tubuh orang lain.

Jadi, sudah sangat jelas ya, tindakan mengkritik secara terang-terangan penampilan tubuh seseorang, atau membandingkan bentuk dan ukuran tubuh dengan orang lain, bisa dikategorikan sebagai perilaku body shaming

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline