Artikel ini mengulas pengembangan penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Jakarta Smart City (JSC) di Indonesia, yang pertama kali diimplementasikan pada tahun 2014 di Jakarta, dan kemudian diikuti oleh lebih dari 100 kota lainnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi AI dan JSC mampu meningkatkan efisiensi layanan publik dalam berbagai aspek, termasuk pengelolaan transportasi, sampah, keamanan kota, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Adapun permasalahan utama yang dihadapi kota Jakarta, yaitu kemacetan lalu lintas dan banjir, juga dapat diatasi dengan mengadopsi solusi berbasis teknologi AI.
Pengembangan AI di Jakarta bertujuan untuk mewujudkan kota pintar yang mengintegrasikan berbagai aspek seperti Smart Governance, Smart Economy, Smart People, Smart Mobility, Smart Environment, dan Smart Living. Ini adalah bagian dari upaya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih informatif, transparan, dan kolaboratif.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara langsung dan observasi di tujuh unit pengelolaan JSC selama tiga bulan. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan teknologi AI dan konsep smart city ini telah berdampak positif pada berbagai aspek kehidupan warga Jakarta.
Contohnya, manajemen lalu lintas yang lebih baik, sistem keamanan kota yang lebih efisien, serta layanan publik yang lebih responsif dan terpersonal.
Namun demikian, penelitian ini juga memberikan beberapa rekomendasi untuk mengoptimalkan pengembangan smart city di Jakarta. Salah satunya adalah pengembangan infrastruktur transportasi publik, seperti perluasan jaringan MRT dan LRT untuk mengurangi kemacetan.
Untuk mengatasi banjir, disarankan penggunaan teknologi deteksi dini yang terintegrasi secara digital. Selain itu, penerapan sistem pembayaran digital terpadu antara Kartu Penduduk dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) juga diusulkan untuk mempercepat pelayanan publik.
Jakarta yang kini tidak lagi berstatus sebagai Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) melainkan sebagai Daerah Kota Jakarta (DKJ), memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi dan perdagangan Indonesia yang modern dan berkelanjutan.
Teknologi AI dan JSC diharapkan dapat terus memberikan manfaat dalam hal efisiensi dan kualitas hidup masyarakat, sekaligus mendukung visi Jakarta menjadi kota yang inklusif, modern, dan berkelanjutan.
Source:https://www.ilomata.org/index.php/ijss/article/view/1203
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H