Lihat ke Halaman Asli

PT Kerang Ajaib, Kilauan Bisnis Ratu Mutiara dari Pulau Lombok

Diperbarui: 26 Desember 2018   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Belakangan ini, Indonesia sedang mengalami pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, sehingga salah satu usaha untuk menstabilkan kembali nilai tukar rupiah dapat dilakukan dengan memperkuat cadangan devisa negara melalui peningkatan ekspor. Indonesia memiliki potensi ekspor yang sangat besar ke berbagai negara serta memiliki berbagai komoditas ekspor unggulan yang salah satunya adalah hasil produk kelautan. 

Seperti yang kita ketahui bahwa lahan laut di Indonesia memiliki potensi sumber daya yang sangat besar untuk dikembangkan dan salah satu hasil laut yang berpotensi sebagai komoditas ekspor adalah hasil budidaya kerang mutiara. 

Kerang mutiara yang biasa dibudidaya di Indonesia merupakan jenis kerang Pinctada maxima yang menghasilkan mutiara jenis south sea pearl (mutiara laut selatan). Indonesia juga dikenal sebagai penghasil mutiara laut selatan terbesar yang memasok 60-80 persen mutiara laut selatan di dunia dan satu persen dari pasokan mutiara secara keseluruhan di dunia.

Mutiara laut selatan merupakan komoditas yang terbilang stabil dan permintaannya terus meningkat setiap tahunnya baik di pasar lokal maupun global. Nilai perdagangan mutiara Indonesia di dunia juga terus mengalami peningkatan seperti dalam lima tahun terakhir (2013-2017) mengalami rata-rata peningkatan penjualan sebesar 16,8% per tahunnya (comtrade.un.org). 

Mutiara memiliki nilai jual yang sangat tinggi sehingga memiliki potensi yang besar untuk menaikkan nilai pendapatan ekspor Indonesia secara signifikan. Melihat besarnya peluang bisnis tersebut, maka PT Kerang Ajaib hadir sebagai salah satu pelaku bisnis budidaya kerang Pinctada maxima yang bertujuan untuk mendorong peningkatan devisa negara melalui ekspor mutiara.

PT Kerang Ajaib memiliki lokasi budidaya di Perairan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dengan lahan budidaya seluas 42 hektar. Produk utama yang dihasilkan dari PT Kerang Ajaib adalah mutiara laut selatan yang akan dijual dalam dua bentuk, yaitu mutiara utuh dan kerajinan perhiasan. Penjualan mutiara utuh ditargetkan untuk diperdagangkan di pasar internasional, sedangkan untuk mutiara yang sudah diolah menjadi perhiasan akan dijual di dalam negeri. 

PT Kerang Ajaib mentargetkan kegiatan ekspor ke Amerika Serikat dan Singapura, karena kedua negara tersebut termasuk ke dalam 10 negara pengimpor mutiara terbesar dari Indonesia dengan nilai ekspor yang terus meningkat setiap tahunnya. Target industri yang menjadi konsentrasi ekspor produk PT Kerang Ajaib adalah industri fashion, kosmetik, dan kerajinan. 

Selain melakukan ekspor, PT Kerang Ajaib juga akan membuka butik perhiasan sendiri di Indonesia yang berlokasi di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, dengan lokasi pembuatan kerajinan perhiasan di Kecamatan Sekarbela, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Secara garis besar proses budidaya kerang mutiara pinctada maxima terbagi atas lima langkah utama yaitu pembiakan, pembesaran spat dengan menggunakan metode long line, operasi penanaman nukleus, pemeliharaan kerang, dan proses panen. 

Waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses budidaya adalah sekitar empat tahun, namun jika langsung dimulai dari tahap operasi memasukkan inti nukleus ke dalam kerang dewasa sampai dengan panen mutiara maka hanya membutuhkan waktu sekitar dua tahun, sehingga kami merencanakan untuk melakukan panen mutiara di tahun ketiga. 

Jumlah produksi PT Kerang Ajaib pada tahun ketiga direncanakan sebesar 26.400 butir (55% dari bibit kerang yang tersedia), sedangkan pada tahun keempat dan kelima hasil budidaya kerang direncanakan menghasilkan unit produksi sekitar 539.000 butir. Harga rata-rata yang ditawarkan untuk produk kami adalah Rp300.000/butir mutiara dengan kualitas baik (sesuai standar ekspor), harga rata-rata perhiasan yang Rp5.000.000, dan harga mutiara kualitas rendah sebesar Rp20.000/butir (yang dikhususkan untuk kebutuhan industri kosmetik).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline