Lihat ke Halaman Asli

Menyongsong Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2011 (Bagian 2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12997836141852429329

·Jualan Kacang Goreng atau Pesawat Udara

Membayar pajak PPh 21 dan Badan atau perusahaan hanya Rp.12.000 adalah suatu “peristiwa yang terunik” pertama terjadi di Indonesia dan di dunia pada proyek pengadaan “Pesawat Udara”, sebagai contoh misalnya negara Bangladesh merupakan suatu negara yang termiskin dan terkacau di dunia belum pernah terkabar beritanya bahwa pengusaha di negara itu untuk suatu proyek besar membayar pajak sebesar Rp. 12.000, pengusaha di negara itu walaupun korup masih memiliki moral dan merasa tidak tega atau masih memiliki jiwa gentel seperti Gayus dan kroninya. Sebab bagaimana pun secara alami akan timbul suatu naluri kemanusiaan, yaitu : “bahwa saya lahir, dibesarkan, menjalani hidup sebelum mati, termasuk putra/i dan keturunan saya, segalanya berawal dan berakhir di bumi pertiwi Indonesia tercinta, seperi lagu yang indah ini “Tanah Air ku Indonesia”.

Jika naluri seperti ini tumbuh di dalam jiwa dan sanubari pengusaha tsb sebagai terlapor saat ini, maka pengusaha tsb tidak mungkin tega membayar pajak Rp.12.000 kepada negaranya untuk kemajuan pembangunan Indonesia, untuk proyek pengadaan pesawat udara tersebut, sehingga peristiwa dan perbuatan ini dapat dikategorikan sebagai terunik dan yang pertama terjadi di belahan bumi ini dan dapat diusulkan masuk dalam “Guinnes of Book Records” sebagai suatu perbuatan terunik dan terjelek di dunia.

Seorang pengusaha yang meng-ageni penjualan “Pesawat Udara” kepada Indonesia, bak seorang “Penjaja Kacang Goreng di Terminal Kampung Rambutan” yang membayar “Pajak Penghasilan PPh 21 dan Badan hanya Rp. 12.000” (penjaja kacang goreng saja masih terpuji dengan membayar pajak Rp.12.000),  karenanya sejelek-jeleknya moral Gayus dan kroninya masih ada lagi seorang pengusaha yang lebih jelek dan rusak moral serta nalurinya, nilai nasionalisme dan kecintaannya kepada bangsa dan negara ini sudah sirna dari sanubarinya, kalau begini wah…wah… ini bisa emergensi atau sudah masuk stadium tiga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline