Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Konselor di Era Modern

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seorang konselor seharusnya dapat membantu menyadarkan dan menemukan akar permasalahan yang dimiliki klien dan diharapkan dapat membantu mencari solusi atas masalah itu sendiri. Konselor di sini bertindak sebagai fasilitator saja terhadap permasalahan klien. Kondisi psikis yang kurang bagus memang dapat mengganggu kondisi fisik juga, dan karena hal ini peran konseling sangat penting di era yang modern ini. Karena semakin berkembangnya jaman, semakin berkembang pula permasalahan yang dihadapi.

Permasalahan yang dihadapi pun bukan hanya masalah-masalah tentang kepribadian klien, akan tetapi bisa berasal dari bidang lain, seperti kurang mampunya klien beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Hal ini mungkin sering kita temui, atau bahkan justru kita alami sendiri. Ketika kita memasuki lingkungan yang baru, mungkin kita masih merasa bingung dan ragu untuk melakukan sesuatu, karena tidak ada satu orang pun yang kita kenal. Hal ini bisa menimpa beberapa orang, dan beberapa lainnya tidak. Karakteristik seseorang berbeda dengan orang lainnya, ada yang mudah beradaptasi dan mudah bergaul, ada juga yang kesulitan beradaptasi dan sulit bergaul.

Jika kamu merasa sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru, seperti saat pindah sekolah, masuk ke perguruan tinggi, pindah rumah, masuk bekerja, dan yang lainnya. kita bisa mencoba beberapa terapi konseling. Terapi ini dapat dilakukan sendiri dengan bantuan seorang konselor professional. Yang pertama yaitu terapi Eksistensial-Humanistik, dimana kamu harus berfokus atas kemampuan yang kamu miliki. Perasaan cemas dan khawatir memang wajar. Akan tetapi perasaan ini janganlah berlebihan. Kadang kita berfikir apakah kita dapat diterima di lingkungan yang baru? Apakah kita akan memiliki banyak teman? dan yang lainnya. Kenapa kamu tidak mencoba menggunakan sesuatu hal yang unik dalam diri kamu untuk mencari teman? misalkan kamu orang yang humoris, perhatian, bahkan pendiam pun pasti memiliki keunikan dalam dirinya. Dan kemampuan yang kamu miliki ini akan membantu kamu mendapatkan teman dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Terapi yang kedua adalah Terapi Client- Centered. Terapi ini tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya, dimana kamu harus mengaktualisasikan potensi yang kamu miliki, merasa percaya pada diri sendiri, dan menjadi diri sendiri. Dan karena hal ini kamu akan menjadi bermakna bagi lingkungan di sekitar kamu. Dan membuat perasaan kurang, jika kamu tidak ada di tengah-tengah mereka. Terapi yang ketiga, yaitu terapi Gestalt, yang menyatakan kepribadian atau kesulitan yang kamu hadapi saat ini berasal dari pengaruh masa lalu kamu. Dan kamu menyadari hal ini, jika kamu merasa tingkah laku tersebut baik maka tidak jadi masalah, akan tetapi jika kamu merasa tingkah laku kamu kurang baik, dan membuat kamu dijauhi teman-teman, coba kamu rubah dengan hal yang lebih positif. Agar kamu dapat diterima oleh lingkungan sekitar kamu.

Semua individu pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Dan dalam hal ini jangan jadikan kekuranganmu sebagai penghambat untuk kamu mengaktualisasikan potensi yang kamu miliki. Dan bukan kamu tidak diterima oleh lingkungan, hanya saja coba untuk mengembangkan potensi yang kamu miliki, agar kamu dapat diterima oleh orang-orang yang ada di sekitarmu.

Daftar Pustaka : Corey, Gerald. ( 2005). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline