Lihat ke Halaman Asli

Mati Kecelakaan, Wajarkah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mati itu wajar, dan pasti.

Tiap manusia pasti akan mati, namun akan terhenyak ketika yang mati itu masih muda dan masih dibutuhkan kehadirannya di dunia ini oleh orang dan masyarakat luas. Sebut saja ketika sang ust. Jefry elbukhori wafat. dalam kecelakaan tunggal. Beliau masih muda baru 40 tahun. punya banyak penggemar dan pengikut pengajian dan dakwahnya. jamaah menanti. Namun tuhan berkehendak lain. Dia lebih suka memanggilnya. Selamat jalan ustadz. semoga beliau tenang dan menikmati kehidupan barunya dialam sana. Suatu saat semua yang bernyawa akan mati, menyusulnya ke alam berikutnya.alam kubur.

Namun ketika yang mati adalah seorang yang sudah tua renta nenek nenek dan sakit sakitan.. atau kakek kakek yang sudah pikun. kita tak sadar kematian senantiasa mengintai siapapun. sehingga aman-aman saja dan berbuat yang kurang waspada.. dan bekal apa yang akan dibawanya. Memang tak ada yang kembali hidup setelah mati. bukan karena mesti enak danbahagia disana. Namun karena memang tak bisa hidup kembali ke dunia ini.

JIkalau bisa mungkin akan berkisah dan meminta untuk selalu ingat dan beribadah kepada Tuhan. Ya melalui tulisan ini semoga kita sadar hidup kita akan berlanjut kehidup selanjutnya, yang perlu bekal amal kebaikan tuk bisa bahagia disana. Jangan sia siakan usia dengan berbuat yang jauh dari nilai-nilai yang dari ajaran tuhan. Mudah-mudahan jika tuhan kelak memanggil kita. kita dalam keadaan khusnul khotimah..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline