Lihat ke Halaman Asli

Rilo PambudiS

Mahasiswa

Mensyukuri Nikmat Hujan

Diperbarui: 14 September 2019   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hujan/sains.kompas.com

Kesedihan tampak pada raut wajah 60 orang petani itu. Betapa tidak? Setelah  menunggu sekian lama, mereka harus dihadapkan pada kenyataan gagal panen. Padi-padi yang tadinya hijau nan segar seketika menjadi kuning nan kering. 

Apa sebabnya? Tak lain karena kemarau yang menerpa dalam beberapa bulan terakhir. Alhasil, 25 hektar sawah di Desa Lambadeuk, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar itu tak mendapat asupan air.

"Kondisi tanaman padi kami sudah kering, karena musim kemarau, dan tidak ada sumber air yang dapat dialiri," ucap Razali seraya meratapi nasibnya.

Tak ayal, Pemerintah Aceh diberondong dengan pelbagai pertanyaan dan harapan yang berbalut kekecewaan. Wajar saja, lantaran mereka merugi dengan total ratusan juta rupiah. Parahnya, modal telah tiada untuk kembali menanam padi musim depan.

****

Prolog di atas hanyalah satu di antara banyak kasus yang membuktikan bahwa air sangat berarti. Bahkan, kesejahteraan masyarakat juga dipengaruhi oleh ketersediaan air. Contohnya saja petani di atas. Ada tidaknya air berdampak pada perekonomian mereka.

Mungkin kita bisa bertahan hidup dalam seminggu tanpa makan, tapi tidak halnya tanpa minuman. Sebab, hampir 70% bagian tubuh manusia terdiri dari air. Oleh karena itu, peran air sangat krusial dalam mendukung fungsi kerja organ tubuh secara optimal.

Sebuah studi pakar Biologi kenamaan, R. K. Packer menyebutkan bahwa dalam kondisi cuaca panas, orang dewasa akan kehilangan 1-2 liter keringat apabila tidak minum dalam sehari. Kalau ini terjadi akan mengakibatkan dehidrasi dan lambat laun berdampak pada kegagalan fungsi organ. Inilah bukti bahwa air dan kehidupan adalah dua komponen yang saling interdependen.

Sumber Penghidupan yang Terabaikan

Hujan adalah salah satu sumber ketersediaan air di muka bumi. Meskipun kalau menilik siklusnya, hujan tidak datang tiba-tiba. Asal-muasalnya dari laut, sungai, danau, ataupun rawa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline