Lihat ke Halaman Asli

PSP Watch

Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

IHSG - Kenapa Emiten yang Labanya Kecil (Turun) Malahan Harga Sahamnya Semakin Mahal (Naik)

Diperbarui: 26 Mei 2022   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOK PRIBADI

Mengukur kinerja fundamental menggunakan kinerja laba, bahwa saham yang menjadi pilihan adalah laba yang tinggi, ternyata membutuhkan kepercayaan yang tinggi, bahwa pengukuran kinerja tersebut perlu dan penting.

Sebab market gemar memberikan penilaian yang sebaliknya. Perusahaan gak jelas, antah berantah, selalu rugi, tetapi diapresiasi oleh market, misalnya ARTO dengan PER = 1.404 tahun, atau BANK dengan PBV = 25 X dari pada harga bukunya.

Ternyata kalau teori fundamental "di-cak-cak" seperti bermain qiu-qiu, ternyata, alasan market menghargai mahal saham emiten rugi, adalah hal yang dapat diterangkan secara fundamental, seperti yang saya tampilkan dalam table di bawah ini.

Jadi terjawablah mistery selama ini, kenapa kalau laba turun atau kalau kinerja emiten perusahaan semakin jelek, tetapi harga saham malahan semakin naik. Dan dapat juga dibaca sebaliknya, kalau laba naik, harga saham turun. Ternyata penyebabnya masih fundamental juga, yiatu Ketika terjadi hubungan selingkuh antara PER, PBV dan ROE adalah

PER = PBV / ROE

RIP Fundamental semoga pada kenak mental hahahaha.....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline