Lihat ke Halaman Asli

PSP Watch

Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

Donatur Goodwill

Diperbarui: 21 Mei 2022   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

makintahu.com

NPII akan menjadi emiten pendatang baru di BURSA bulan Juni 2022 mendatang.  Emiten ini menawarkan saham IPO sebanyak 9,5 juta lot, pada range harga Rp. 132 -- Rp. 142 per lembar, kepada publik.

Saya akan langsung fokus kepada analisa market cap berbanding dengan kinerja.

Jumlah saham saat ini (sebelum IPO) sebanyak 1,3 miliar lot. Jika harga #IPO ditetapkan sebesar Rp. 132, maka emiten ini mengaku punya market value sebesar = 1,3 miliar lot X 132 = Rp. 17,28 triliun.

Jika dibandingkan dengan emiten karatan di BURSA, maka market cap sebesar Rp. 17,28 triliun, jumlah tersebut lebih besar dari pada market cap $BJBR yang saat ini hanya Rp. 15,4 triliun.

Market cap boleh lebih besar, tapi kinerja jauh beda. BJBR dalam 3 tahun terakhir sukses dapat laba sebesar Rp. 5,27 triliun, sedangkan NPII cuman Rp. 41,7 miliar. Bedanya bagaikan langit dan BUMI.

Jadi sebelum IPO, NPII mengakui memiliki mahluk ghoib, yang Bernama #goodwill, yang tidak terefleksi dalam laporan keuangan per 31 Des 2021, sebesar = Market Cap -- ekuitas = 17,28 triliun -- 294,8 miliar = Rp. 17 triliun. Asset goodwill sebesar Rp. 17 triliun tersebut dalam 3 tahun hanya mampu menghasilkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp. 41,7 miliar. Jadi, agar supaya balik modal, bagi yang berminat membeli asset goodwill (saham IPO) milik emiten tersebut, dibutuhkan waktu selama = 17 triliun / (41,7 miliar/3) = 12 ABAD.

Mungkin anda akan bilang, setelah IPO kan kemungkinan kinerja emiten naik? Jawabnya lihat tujuan penggunaan dana IPO, bahwa 100% untuk modal kerja.  Disebutkan dalam prospektus sebagai berikut:


"Seluruh dana yang diperoleh dari Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan guna mendukung kegiatan usaha seperti pembelian sparepart alat-alat berat, pembelian bahan bakar (fuel) untuk alat-alat berat, pembayaran tenaga kerja karyawan baik site maupun operasional kantor, untuk melakukan sewa alat berat dalam jangka pendek."

Jadi duit IPO sebanyak Rp. 134,9 miliar cuman untuk ditenggelamkan untuk membeli sparepart dan lain-lain, bahkan juga akan digunakan untuk bayar gaji gaji karyawan.  Pertanyaannya apakah revenue yang dihasilkan saat ini masih tak cukup, untuk membayar kebutuhan modal kerja, termasuk didalamnya bayar gaji karyawan, sehingga meminta uang kepada publik untuk bayarin gaji karyawan?!??!?

Jadi karena duit IPO seluruhnya akan ditenggelamkan untuk modal kerja, lalu berharap akan ada aktifitas ekspansi yang akan memicu pertumbuhan laba masa depan, maka kesimpulannya darimana duitnya........ Dari mana duitnya..... (begitu kata bang ucup).

Sekarang goodwill senilai Rp. 17 triliun tersebut, yang secara teoritis akan balik modal dalam 12 Abad, akan ditawarkan kepada publik. Tetapi jumlahnya sedikit saja, cuman 0,73%. Goodwill dijual dengan cara menerbitkan saham baru melalui skema IPO. Maka hasil dari jualan 0,73% goodwill, NPII berharap dapat duit IPO dari publik antara Rp. 125,4 miliar -- Rp. 134,9 miliar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline