Kalau baca keterbukan informasi pada web BEI, yang dimuat oleh grup bang JAYA disini https://idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/202205/5516eb444a_2032cdc4d9.pdf
Saya hanya bisa prihatin, karena bang JAYA yang laba bersih tahun 2021 cuman Rp. 5,7 miliar, sudah harus dipake untuk beli property milik PSP seharga Rp. 2,5 miliar.
Kenapa bukan bapaknya bang JAYA aja si PPGL yang seharusnya beli asset property milik PSP. Sebab laba PPGL tahun 2021 sebesar Rp. 20,3 (konsolidasi), yang artinya laba PPGL-sendirian (tidak termasuk laba si JAYA) sebesar = 20,3 miliar -- 5,7 miliar = Rp. 14,6 miliar. Jadi rada panteslah, dengan laba PPGL yang lebih besar daripada laba bang JAYA, yang beli asset property milik PSP adalah si PPGL.
Dan si PPGL juga punya asset tetap mini banget; total asset tetap (konsolidasian) tahun 2021 sebesar Rp. 61,2 miliar, yang didalamnya terdapat aset tetap milik bang JAYA sebesar Rp. 59,9 miliar. Jadi aset tetap milik PPGL sendirian cuman = 61,2 miliar -- 59,9 miliar = Rp. 1,3 miliar saja. Jadi pantes banget kan kalau bapak nya JAYA, alias si PPGL yang beli asset property milik PSP seharga Rp. 2,5 miliar. Sehingga asset tetapnya bakal naik jadi = 1,3 miliar + 2,5 miliar = 3,8 miliar, walaupun masih jomplang dengan labanya yang mencapai Rp. 14,6 miliar.
Tetapi apa boleh buat, bang JAYA memang terkenal emiten yang selalu royal kepada siapapun, bahkan untuk membeli truk bekas saja, harus bayar DP 98% sebesar Rp. 33,5 miliar. Jadi kepada orang lain saja royal, apalagi kepada PSP, bukan begitu bang JAYA......???
Demikian selamat menikmati tontonan lawak emiten bursa dari JAYAkarta grup, semoga pada kebagian duit dari bang JAYA. Dan Bursa Efk Indonesia semakin JAYA.
Sumber laporan keuangan JAYA tahun 2021 :
Sumber laporan keuangan PPGL tahun 2021 :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H