IPO itu jualan saham, saham itu ekuitas, kalau ekuitas nilianya negative Rp. 7,3 miliar, tentu saja tidak punya barang (ekuitas / saham) yang dapat dijual kepada masyarakat. Oleh karena itu ekuitasnya harus disiapkan terlebih dahulu, dari nilai yang nihil alias negatif, harus menjadi surplus alias positif. Banyak jalan menuju roma, yang penting percaya sekarang barang dagangan (ekuitas) sudah ada dan siap dijual kepada anda.
Tetapi, kalau ada ekuitas nilainya naik dari negative Rp. 7,3 miliar menjadi positif Rp. 160,6 miliar, maka anda boleh percaya, tidak percaya apalagi.
Kenaikan nilai ekuitas berasal dari kenaikan laba, yang pada tahun-tahun sebelumnya, emiten IPO ini cuman menghasilkan untung miliaran rupiah, tetapi tiba-tiba sekarang mampu menghasilkan laba sebesar Rp. 106,6 miliar, maka anda boleh percaya, tidak percaya apalagi.
Sumber kenaikan laba adalah kenaikan nilai wajar "property investasi", yang tahun 2019 dibeli seharga Rp. 6,4 miliar, tahun 2021 setelah dinilai ulang oleh KJPP nilainya naik belasan kalilipat menjadi Rp. 118 miliar, maka anda boleh percaya, tidak percaya apalagi.
Kenaikan ekuitas juga disebabkan, katanya ada suntikan setoran modal dalam bentuk kas tunai pada tahun 2021 sebesar Rp. 74,6 miliar, tetapi setelah ada suntikan, saldo kas-nya masih saja tetap mini, jika diawal tahun 2021 jumlah uang kas Rp. 1,78 miliar, pada tanggal 31 Agustus 2021 cuman naik sedikit menjadi Rp. 3,9 miliar, lalu kemanakah setoran modal kas-tunai Rp. 74,6 miliar pergi? Maka anda boleh percaya, tidak percaya apalagi.
Duit suntikan modal terindikasi telah digunakan untuk belanja persediaan. Itu sebabnya CFO per 31 Agustus 2021, mendadak defisit sebesar Rp. 66,9 miliar. Padahal tahun 2019-2020 cuman defisit kurang dari Rp. 1 miliar. Kenapa emiten mendadak rajin belanja? Kepada siapa belanjanya? Maka anda boleh percaya, tidak percaya apalagi.
Kalau anda tidak percaya, keluarkan saja hal-hal yang anda tidak percayai, maka hitung ulang nilai ekuitas setelah hal-hal yang anda tidak Yakini. Bagikan dengan jumlah saham, maka anda akan terbagong-bagong, menghitung untung PSP, seandainya setelah 8 bulan periode lock, meskipun PSP hanya sukses menjual pada harga gorcap.
Silahkan berspekulasi, sebelum 8 bulan periode lock. Tetapi anda boleh percaya, tidak percaya apalagi.
Sumber bacaan prospektus : https://www.e-ipo.co.id/id/pipeline/get-propectus-file?id=82&type=
sumber gambar disini : https://stockbit.com/post/8280028
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H