Lihat ke Halaman Asli

Dokter Andri Psikiater

TERVERIFIKASI

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Masalah Kecemasan pada Penyakit Jantung Koroner: Kenali dan Terapi Segera!

Diperbarui: 3 Juni 2024   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat presentasi di Bangkok, 10 Mei 2024 (dok.pribadi)

Penyakit kardiovaskular dan gangguan panik adalah dua kondisi yang berbeda yang jika terjadi bersamaan dapat menciptakan masalah klinis yang kompleks.

Penyakit kardiovaskular, yang biasanya dikenal dengan penyakit jantung koroner yang ditandai dengan penumpukan plak di arteri, adalah penyebab utama penyakit dan kematian di seluruh dunia.

Tidak mengherankan, individu dengan penyakit kardiovaskular sering mengalami peningkatan tingkat stres dan kecemasan, yang dapat bermanifestasi dalam bentuk gangguan panik. Gangguan panik sendiri yang ditandai dengan serangan panik yang berulang dan tidak terduga, dapat memperburuk gejala dan komplikasi yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.

Gejala Panik yang Perlu Dikenali

Gejala serangan panik, seperti nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar, sering kali dapat meniru gejala serangan jantung, yang menyebabkan peningkatan kecemasan dan ketakutan pada individu dengan penyakit kardiovaskular.

Hal ini dapat menciptakan lingkaran setan, di mana gejala fisik gangguan panik memicu stres kardiovaskular lebih lanjut dan berpotensi menimbulkan hasil yang merugikan.

Hubungan antara kedua kondisi ini memiliki banyak aspek. Stres kronis dan perubahan fisiologis yang terkait, seperti peningkatan peradangan dan peningkatan tekanan darah, dapat berkontribusi terhadap perkembangan dan perkembangan penyakit kardiovaskular.

Sebaliknya, adanya penyakit kardiovaskular dapat meningkatkan risiko terkena gangguan panik, karena gejala fisik dan ancaman yang dirasakan terhadap kesehatan seseorang dapat memicu respons cemas.

Terapi Obat dalam Kasus Komorbid Penyakit Jantung dan Gangguan Panik

Sudah beberapa lama saya ikut memberikan edukasi terkait peran psikiater dan pengobatan psikofarmaka pada pasien gangguan panik yang memiliki penyakit jantung. Tahun ini saya berkesempatan untuk menjadi pembicara di Lundbeck Regional Symposium di Bangkok dan memberikan presentasi saya terkait dengan kasus komorbid jantung dan gangguan panik. 

Kita sebagai dokter menyadari pentingnya mengatasi komorbiditas ini, para peneliti telah mengeksplorasi manfaat potensial dari penggunaan escitalopram, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), dalam pengobatan pasien dengan penyakit kardiovaskular dan gangguan panik. Escitalopram telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam skenario klinis spesifik ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa pemberian escitalopram tidak hanya membantu meringankan gejala gangguan panik, tetapi juga berdampak positif pada berbagai parameter kardiovaskular.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline