Lihat ke Halaman Asli

Dokter Andri Psikiater

TERVERIFIKASI

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Ubah Diri Ubah Nasib

Diperbarui: 21 Agustus 2018   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kali dalam kehidupan kita berharap kondisi berubah menjadi lebih baik.

Kalimat "Saya berharap kondisi lebih baik buat saya" atau " Saya pikir jika kondisi saya tidak seperti ini, saya akan berhasil!". Sering kali kita katakan hal-hal demikian sebagai cara untuk membuat diri kita lebih nyaman. Membuat kita merasa ada faktor di luar diri kita yang membuat kita sukses atau sebaliknya. 

Kita juga berharap orang lain berubah, "Saya pasti akan lebih sukses jika dia mendukung saya!", "Andai dia memberikan kesempatan kepada saya, say pasti lebih sukses".

Di sini, kita berharap ada orang lain yang membantu kita lebih baik, kita berharap kondisi akan jauh lebih baik jika ada orang baik yang mendukung kita. Benarkah itu yang seharusnya terjadi?

Pada kenyataannya kita yang harus berubah agar nasib kita berubah. Kita punya kapasitas diri untuk berubah ke arah yang lebih baik dengan kemampuan yang kita punya.

Kemampuan kita untuk belajar sesuatu juga tidak terbatas selama kita hidup. Sayangnya, sering kali kondisi ini tidak terjadi karena kita sendiri membatasi diri kita. Selama kita tidak berubah maka kondisi kita tidak berubah. Jangan berharap kondisi berubah untuk kita tetapi berharaplah kita berubah sehingga kondisi kita berubah.

Jim Rohn sang guru para motivator dunia pernah berkata, "Kesuksesan itu bukan sesuatu yang harus dikejar, Kesuksesan akan mencari tempatnya yang sesuai".

Untuk itu, Jim Rohn menegaskan kepada kita untuk menjadikan diri kita tempat yang cocok untuk kesuksesan singgah. Jikalau kita tidak  meningkatkan kemampuan kita maka tidak akan ada perubahan yang akan terjadi pada diri kita. 

Semoga dengan kemauan dan kemampuan kita terus belajar, kita dapat mengubah diri menjadi orang yang lebih baik lagi. Salam Sehat Jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline