Lihat ke Halaman Asli

Dokter Andri Psikiater

TERVERIFIKASI

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Alasan Mengapa Saya Berikan Konsultasi Gratis Lewat Media Sosial

Diperbarui: 12 Oktober 2017   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berfoto di depan gedung tempat diadakan acara WPA Berlin 2017 (foto dok.pribadi)

Saat saya menuliskan artikel ini saya masih berada di Berlin dalam rangka menghadiri World Congress of Psychiatry yang ke-17 yang diselenggarakan atas kerjasama World Psychiatric Association (WPA) dengan DGPPN atau Organisasi Psikiater Jerman. Pada kesempatan ini juga saya memberikan presentasi poster terkait peran media sosial dalam menyebarkan informasi terkait masalah kejiwaan khususnya psikosomatik. 

Kita memahami bahwa stigma masih melekat erat pada masalah kejiwaan dan juga kaitannya dengan masalah yang terkait dengan terapi. Banyak orang yang mengalami masalah kejiwaan tetapi tidak pernah mau untuk datang ke profesional di bidang kesehatan jiwa karena alasan malu dan juga ketidaktahuan. 

Untuk itu sejak tahun 2006 saya mulai menulis di berbagai surat kabar untuk menyebarkan informasi terkait hal kesehatan jiwa dan setelah era media sosial saya mulai merambah ke media ini agar menjadi lebih efektif dan efisien dalam menyebarkan informasi terkait masalah kejiwaan khususnya bidang keminatan saya yaitu psikosomatik. Di bawah ini saya akan sedikit menjelaskan hasil terkait survey yang saya lakukan antara bulan Mei sampai September 2017. 

Survey ini berhasil diikuti oleh 395 responden dengan menggunakan SurveyMonkey di mana 62% responden adalah perempuan dan sisanya lak-laki. Rentang usia terbanyak responden survey ini adalah berkisar antara 18-29 tahun (50%) diikuti oleh usia 30-40 tahun (32%) dan 41-55 tahun (15%). Hampir lebih dari 95% respoonden mengatakan mereka membuka media sosial setiap harinya dengan jumlah yang paling banyak dikunjungi adalah Facebook (47%), Twitter (27%), Instagram (19%) dan YouTube (5%). Terkait dengan keminatan dalam membuka situs kesehatan di internet maka 47% di antaranya mengatakan membuka setiap hari, diikuti 26% 3 kali dalam seminggu, 16% satu kali dalam seminggu dan 11% mengatakan 2 kali dalam seminggu. 

Pertanyaan khusus terkait konten kesehatan jiwa dan khususnya psikosomatik, 99% responden mengatakan tertarik dengan informasi terkait hal tersebut. Saya kemudian menanyakan secara khusus apakah mereka pernah membuka media sosial yang saya punyai termasuk juga Kompasian dan blog saya di blogspot. Hasilnya adalah 48% pernah membuka Facebook "Dokter Andri Psikiater", 47% pernah membuka Twitter "@mbhandi", 38% pernah membuka Kompasiana "Andri Psikosomatik", 33% pernah membuka YouTube "Andri Psikosomatik", 10% pernah membuka Blog Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera dan 13% pernah membuka Konsultasi Kesehatan Jiwa di laman KompasHealth. 

Terkait penilaian responden terhadap informasi yang diberikan oleh media sosial dan media internet lainnya dalam skala 1-10 (1 : sangat tidak informatif, 10 : sangat informatif), penilaian responden berada di rata-rata 8.08. Sedangkan untuk pertanyaan terkait apakah media sosial dan media terkait yang memberikan informasi kesehatan jiwa dan psikosomatik tersebut menambah pengetahuan khususnya tentang psikosomatik dan gangguan jiwa lainnya (skala 1-10, 1 : sangat tidak setuju, 10 : sangat setuju sekali), penilaian responden berada di rata-rata 8.35.

Pertanyaan yang menanyakan bagaimana pendapat responden tentang media sosial yang paling bermanfaat dalam menyebarkan informasi terkait psikosomatik dan gangguan jiwa, 33% responden mengatakan Facebook "Dokter Andri Psikiater" paling bermanfaat, disusul Twitter "@mbahndi" sebanyak 29%, YouTube "Andri Psikosomatik" sebanyak 17%, Kompasiana "Andri Psikosomatik" 11%, Blog 4% dan Konsultasi Kesehatan Jiwa di laman KompasHealth 5%.

Hasil survey di atas menunjukkan kecenderungan penggunaan media sosial sebagai salah satu cara mendapatkan informasi terkait kesehatan dan khususnya gangguan jiwa. Responden masih meminati Facebook sebagai salah satu media sosial yang paling sering dikunjungi dibandingkan jenis media sosial yang lainnya. 

Walaupun tentunya hasil survey ini tidak memberikan gambaran utuh namun setidaknya bisa memberikan gambaran sedikit bahwa minat masyarakat terhadap topik gangguan kesehatan jiwa cukup banyak dan media sosial sebagai salah satu sumber informasi bisa jadi salah satu cara efektif dan murah menyebarkan kesadaran terkait gangguan jiwa ini. Semoga laporan singkat ini bermanfaat. Nantikan laporan lainnya terkait dengan WPA Berlin 2017 di artikel-artikel berikutnya. Salam Sehat Jiwa 

Link YouTube:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline