Lihat ke Halaman Asli

Dokter Andri Psikiater

TERVERIFIKASI

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Kita Semua Rentan Depresi

Diperbarui: 8 Oktober 2022   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih banyak orang di luar sana yang mengalami depresi tetapi tidak mau bicara. Mereka sering kali malu untuk mengungkapkan perasaan depresi (Pixabay)

Saat menuliskan tulisan ini saya sedang berada di Malang, Jawa Timur dalam rangka menghadiri Konfrensi Nasional Psikoterapi yang ke-VI. Semalam saat baru saja hendak pulang menuju hotel, saya membaca "mention" di Twitter saya @mbahndi yang mengatakan ada kasus bunuh diri yang disiarkan langsung lewat Facebook Live oleh pelakunya.

Video FB Live tersebut menjadi tontonan baik di Facebook dan Youtube. Link dari salah satu harian online yang memuat berita tersebut juga ditautkan pada "mention" tersebut.

Saya kemudian langsung berinisiatif segera. Saya langsung menuliskan status di Twitter dan Facebook saya menghimbau agar teman-teman di lingkaran pertemanan dan follower saya tidak ikut menonton dan menyebarkan video tersebut disertai peringatan hati-hati bagi yang sedang tidak sehat jiwanya untuk menonton video tersebut. Kabar terakhir video tersebut tidak lagi bisa ditonton di Facebook. 

Pemberitaan mengatakan pelaku bunuh diri ini sedang mengalami kesusahan sejak ditinggal istrinya. Dia meniatkan video ini sebagai kenang-kenangan untuk istrinya.

Bunuh diri bisa terjadi pada beberapa kasus gangguan kejiwaan terutama sekali adalah gangguan depresi. Gejala depresi yang utama adalah mood atau suasana perasaan hati yang menurun dan tidak adanya harapan akan kehidupan atau rasa putus asa.

Kondisi ini ditambah dengan gejala lain seperti susah konsentrasi, perasaan malas dan tidak bertenaga, tidak nafsu makan atau sebaliknya berlebihan makan, gangguan tidur dan sering ada ide bunuh diri.

Gejala ini berlangsung sekurangnya dua minggu yang mengganggu fungsi sosial dan pribadi yang mengalaminya maka diagnosis depresi bisa ditegakkan. 

Angka kejadian depresi secara global berkisar antara 10-20% dari berbagai penelitian. Kondisi depresi meningkat dua kali lipatnya pada pasien yang juga mengalami gangguan medis kronis dan juga lansia.

Perempuan dikatakan dua kali lipat lebih rentan depresi dibandingkan pria. Indonesia sendiri berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dikatakan ada sekiat 6% penduduk atau sekitar 16 juta jiwa (dari 236 juta responden riset) mengalami gangguan mental emosional (depresi dan cemas).

Ini hanya yang dilaporkan dari data yang masuk sedangkan kita sering mengetahui bahwa masalah gangguan jiwa seperti fenomena gunung es yang keliatannya kecil tapi sebenarnya menyimpan potensi yang besar di dalamnya yang tidak terlihat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline