Lihat ke Halaman Asli

Dokter Andri Psikiater

TERVERIFIKASI

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Depresi dan Fungsi Kognitif

Diperbarui: 11 Mei 2016   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi depresi. Huffingtonpost.com

oleh : dr.Andri,SpKJ,FAPM (Psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera)

Saat menulis artikel ini saya masih berada di Hongkong mengikuti acara pelatihan Depresi dan Fungsi Kognitif. Acara ini diselenggarakan oleh Lundbeck Institute dan dihadiri oleh 15 peserta dari Hongkong, Malaysia, Indonesia dan Filipina. 

Acara yang dikemas dalam diskusi interaktif dan workshop ini berlangsung tiga hari dan memang diperuntukkan untuk menambah pengetahuan psikiater dan dokter yang menangani kasus psikiatri (ada dokter umum dan dokter anak yang ikut dari Hongkong)  tentang Depresi khususnya hubungannya dengan fungsi kognitif.

Depresi Sulit Dikenali?

Gejala fisik pada pasien depresi membuat depresi sulit dikenali terutama oleh dokter pelayanan primer non psikiatri. Pasien yang mengalami gejala fisik biasanya tentu akan mendatangi dokter non psikiater. Sedangkan secara statistik kasus depresi yang murni tanpa adanya masalah lain hanyalah 12% dari semua kasus depresi. Ini artinya lebih dari 78% kasus depresi mengalami masalah terkait lainnya termasuk gangguan fisik.

Gangguan cemas juga salah satu yang sering berkaitan dengan depresi. Hampir lebih dari 50% kasus depresi mengalami gangguan kecemasan.

Sayangnya depresi membuat masalah yang besar bagi penderitanya walaupun pada saat gejala masih ringan sekalipun atau ketika gejalanya baru hanya satu dua saja. Gejala yang berkaitan dengan fungsi kognitif membuat depresi sendiri sering dihubungkan dengan lebih segeranya seseorang mengalami demensia (kepikunan) akibat depresi.

Gejala Kognitif Sebagai Gejala Sisa Depresi

Selama ini kita mengetahui bahwa depresi dengan pengobatan selama ini baik secara terapi obat maupun dengan psikoterapi angka keberhasilan sembuhnya tidak terlalu memuaskan. Berbagai penelitian mengatakan bahwa kemungkinan kambuh depresi pada pasien yang mengalaminya berkisar 50% walaupun dengan pengobatan yang optimal.

Selain kekambuhan, pengobatan depresi juga sering terkendala dengan adanya gejala sisa yang sering dialami oleh pasien depresi. Gejala sisa yang sering dialami pasien depresi antara lain gangguan tidur, kekelahan berkepanjangan, hilangnya minat melakukan sesuatu, masalah konsentrasi dan perasaan bersalah.

Secara khusus gejala sisa berkaitan dengan masalah fungsi kognitif yang dialami pasien depresi berkaitan dengan fungsi eksekutif, memusatkan perhatian, daya ingat dan fungsi visuospasial (berkaitan dengan ruang).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline