Lihat ke Halaman Asli

Dokter Andri Psikiater

TERVERIFIKASI

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Khawatir Ketergantungan Karena Obat Psikiater

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh : dr.Andri,SpKJ,FAPM (Psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera)

Kebanyakan pasien yang datang berobat ke psikiater biasanya mengkhawatirkan akan adanya ketergantungan obat yang biasanya diberikan. Pada kasus yang sering dialami dalam praktek sehari-hari saja banyak pasien yang bertanya apakah obat yang akan diberikan menimbulkan efek samping terhadap tubuh dan menimbulkan ketergantungan. Walaupun sudah sering dibahas, tidak ada salahnya kita menyegarkan kembali ingatan kita akan informasi terkait pengobatan psikiater ini.

Mengapa Lama?

Saat ditanya berapa lama pengobatan biasanya untuk kasus depresi dan cemas saya mengatakan bahwa biasanya akan berlangsung antara kurang lebih 6 bulan. Pada kasus-kasus yang baru dan respon pengobatannya cepat maka pasien bisa mengalami perbaikan pada minggu-minggu awal sehingga 3 bulan dianggap cukup stabil dan bisa melepaskan pengobatan. Kasus yang sudah lebih lama dan yang ditambah dengan masalah keterkaitan dengan pernahnya menggunakan narkotika, bisa memakan waktu pengobatan sampai 6-12 bulan.

Pasien bertanya mengapa ketika gejala membaik obat tidak langsung dihentikan saja? Masalah penyakit jiwa memang berbeda dengan penyakit infeksi biasa yang diakibatkan karena bakteri. Infeksi pencernaan seperti typus bisa sembuh dalam waktu 2 minggu dengan pengobatan antibiotik yang adekuat. Sayangnya tidak demikian pada masalah penyakit jiwa. Pengobatan disarankan dilanjutkan selama mungkin sejak pasien mengalami perbaikan dalam artian lepasnya gejala. Pada beberapa kasus lain bahkan ada yang disarankan minum obat seumur hidup. Hal ini disarankan dalam berbagai penelitian tentang terapi psikiater dan juga berkaitan dengan fungsi otak yang terlibat dalam proses gangguan kejiwaan.

Sering kali hambatan dalam terapi psikiatri adalah pasien merasa menakutkan kalau sampai harus makan obat dalam jangka waktu yang lama. Kekhawatiran merusak organ lain atau menimbulkan efek tidak baik ke depan adalah hal yang menjadi perhatian pasien. Di lain pihak banyak pihak-pihak di dekat pasien yang sering menjadi penasehat bahwa makan obat lama itu tidak baik untuk kesehatan. Sayangnya mereka juga tidak punya alternatif lain untuk kesembuhan pasien.

Apakah Saya Perlu Makan Obat?

Pasien sering bertanya apakah ada alternatif selain obat untuk mengatasi masalahnya. Berbagai rupa masalah kejiwaan tentunya memiliki berbagai alternatif terapi juga. Namun demikian di era kemajuan teknologi medis termasuk di dalamnya terapi obat, maka terapi dengan obat adalah salah satu yang diharapkan mempercepat perbaikan pasien. Ada pula gangguan kejiwaan seperti gangguan bipolar dan skizofrenia yang hampir pasti harus dibantu dengan pengobatan agar bisa terkendali.

Psikoterapi sebagai suatu jenis terapi yang paling disarankan untuk mendampingi pengobatan psikiater dengan obat juga bisa dilakukan, sayangnya pengertian banyak pasien tentang terapi ini sangat minim. Apalagi ditambah dengan harapan sekali terapi langsung semua beres. Psikoterapi membutuhkan waktu. Sesi psikoterapi yang biasanya tidak hanya sekali dan setiap minggu dilakukan sering kali tidak bisa dipenuhi pasien. Belum lagi bahwa sebenarnya psikoterapi membutuhkan keaktifan pasien dalam berpartisipasi dalam terapi.Sayangnya juga hal ini tidak sering dilakukan pasien.

Pengaruh Kepribadian Dasar

Pasien gangguan cemas biasanya tidak serta merta datang cemasnya tanpa didahului suatu pemicu. Kepribadian orang tersebut juga biasanya memang sudah lebih cemas daripada kebanyakan orang. Pada praktek sehari-hari banyak kita temukan bahwa pasien dengan gangguan kecemasan lebih sering terjadi pada pasien yang latar belakangnya memang pencemas. Mereka orang yang perfeksionis, konsisten dan punya kemauan kuat. Tipikal orang yang sebenarnya bisa sukses dalam bekerja atau berusaha. Sayangnya sering kali jika terus demikian tanpa mampu melakukan upaya adaptasi atau proses pengeluaran yang baik akan menjadi masalah ke diri orang tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline