Lihat ke Halaman Asli

Nadia Indah

Psikolog Klinis

Menimbun Emosi Negatif

Diperbarui: 4 Januari 2023   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Menimbun Emosi Negatif
(By: Nadia Indah.P, M.Psi.,Psikolog)

Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang kita alami. Dari banyak hal tersebut, akan banyak pula emosi yang muncul di dalam diri kita terkait hal yang kita alami tadi. Tidak hanya emosi-emosi yang positif, kita juga akan merasakan emosi-emosi negatif. Saat ada seseorang atau hal tertentu yang membuat kita tidak nyaman, masalah yang tidak selesai, marah, kecewa, sedih dan lain sebagainya. Semua itu adalah contoh emosi negatif yang wajar kita rasakan dalam keseharian.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan saat mengalami emosi tersebut?

Mungkin ada diantara kita yang lebih memilih untuk menolak kehadiran emosi negatif tersebut, mengabaikannya, tidak mengungkapkan/mengekspresikannya dan akhirnya memendam emosi negatif tersebut.

Saat kita berpikir bahwa emosi negatif tersebut akan hilang seiring dengan berlalunya waktu, sebenarnya itu adalah pemikiran yang keliru.

Ahli Psikologi yang mencetuskan teori psikoanalisis, Sigmun Freud, pernah mengatakan bahwa emosi yang tidak terekspresikan tidak akan pernah mati, namun akan terkubur dan hidup di dalam diri kita, yang nantinya akan terekspresikan dengan cara yang lebih buruk. Ini jelas menggambarkan bahwa emosi negatif yang terpendam juga tidak akan hilang begitu saja di dalam diri kita dan suatu saat akan keluar diluar kendali, dengan cara yang tidak baik.

Saat kita mengabaikan dan tidak memproses dengan layak emosi negatif yang hadir di dalam diri, maka emosi tersebut akan terus terpendam dan menumpuk di dalam diri. Tanpa disadari kita sudah menimbun banyak emosi negatif di dalam diri kita. Saat timbunan emosi negatif tadi sudah terlalu penuh, maka akan muncul dampak negatif pula pada kesehatan mental kita dan juga prilaku kita. 

Bila dianalogikan, maka diibaratkan diri kita adalah sebuah lemari, yang terus menerus dimasuki sampah dan tidak pernah dibersihkan. Suatu saat lemari tersebut akan penuh, sesak dan tidak lagi mampu menampung sampah yang ada. Kemudian yang terjadi bisa saja lemari itu akan jebol pintunya dan sampah-sampah di dalamnya akan bertaburan keluar tanpa terkendali. Seperti itulah ibaratnya diri kita bila terus menerus menumpuk emosi negatif di dalam diri.

Dampak yang bisa terjadi adalah timbulnya ketidak nyamanan psikologis. Mood sering naik turun, merasa sedih, galau, marah, merasa tidak bahagia, tertekan yang tidak selalu jelas apa penyebabnya.

Selain itu tanpa sadar kita menjadi bersikap negatif seperti sinis, jutek, julid atau kasar terhadap orang lain. Kita juga bisa menjadi marah tak terkendali, bahkan sampai menyakiti orang lain. Kita akan mudah ke-triger emosi negatifnya karena hal-hal yang sepele.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline