Lihat ke Halaman Asli

Pryanka Ramadini

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

3 Alasan Kenapa Kamu Tidak Boleh Membuat Keputusan Saat Terlampau Senang atau Sedih

Diperbarui: 10 Februari 2022   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image from

Perasaan terlampau sedih ataupun senang bisa kamu dapatkan diberbagai keadaan. Hal itu adalah wajar, namun apakah kamu tahu sebenarnya yang tidak wajar adalah membiasakan diri untuk cepat-cepat membuat suatu keputusan saat itu juga.Contohnya seperti ini, ketika mendengar pengumuman atau berita bahagia yang sudah kamu tunggu sejak lama, dan alhasil kenyataannya sesuai dengan harapan. Biasanya yang akan kamu lakukan langsung adalah memberi kabar kepada orang terdekat, atau jantung sangat berdebar rasanya.


Contoh lain untuk situasi sedih, ketika kamu mengingat masa lalu yang begitu kelam, namun saat ini sedang membandingkan dengan kemanisan orang lain. Kamu cenderung berfikir bahwa, kenapa dunia tidak adil, kenapa saya tidak bisa mendapatkan kebahagiaan yang sama


Respon awal pada perasaan terlampau sedih ataupun senang adalah wajar. Tapi kamu harus tetap memperhatikan tiga alasan Kenapa Tidak Boleh Membuat Keputusan Dikala Terlampau Sedih atau Senang

1. Ada 2 Sistem Pada Akal Budi Manusia

Book Reference: Thinking, Fast and Slow

Dari buku yang ditulis oleh seorang psikolog asal Amerika Serikat yang telah melakukan penelitian selama 5 tahun lamanya yang berjudul “Thinking, Fast and Slow.” Secara umum Daniel Kahneman menyebutkan bahwa ada 2 sistem yang bekerja pada akal budi manusia. Sistem 1 bekerja secara spontan dan cepat dalam mengambil keputusan, sedangkan sistem 2 bekerja lebih lambat, dan ada banyak pertimbangan ketika akan mengambil keputusan.

2. Sistem Tersebut Harus Bekerja Secara Seimbang

Image from


Ketika perasaan emosional kamu sedang melonjak, maka itu akan menguras sistem 2. Sistem 2 akan jauh lebih keras dalam bekerja disbanding sistem 1. Maka, disaat suatu pernyataan datang dari luar dan butuh keputusanmu, saat itu juga sistem 1 lebih mendominsai dalam membuat keputusan. Yang dimana tidak ada satu hal pun mendukung akan adanya sistemasi yang seimbang

Kebayang ga, saat itu juga kamu kana mengambil keputusan dengan adanya bias. Atau sesuai apa yang “dilihat” oleh sistem 1 saat itu juga. Tanpa bantuan pertimbangan ataupun “pengalaman” yang masih direkam jelas oleh sistem 2. Jadi, keputusan mu cendurung dibuat karena emosional


3. Dalam Keadaan Netral, 2 Sistem Akal Budi Akan Bekerja Dengan Baik

Image from


Ketika kamu sudah bisa mulai tenang dan membersihkan pemikiran agar menjadi netral lagi, disana 2 sistem yang ada sedang “berkolaborasi” agar dapat melakukan tugas mereka dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline