Body shaming adalah bentuk celaan melalui lisan ataupun tulisan, yang bertujuan untuk mengejek fisik orang lain. Istilah ini sering muncul ketika seseorang melontarkan perkataan, ataupun pertanyaan sensitif yang dapat menyinggung perasaan orang lain.
Tak berbeda jauh dari bullying, perkataan dan perbuatan tersebut dapat mempermalukan pihak lain, sehingga tak jarang membahayakan si korban. Body shaming juga menjadi sorotan dan kasus yang sedang ramai dibicarakan saat ini.
Contohnya sering kita jumpai beberapa komen netizen di kolom komentar akun instagram artis, selebgram, seleb tiktok atau bahkan di kalangan teman terdekat.
Ada beberapa ungkapan yang dimana sebagian orang merasa bahwa itu bukanlah body shaming atau sebenarnya tidak berniat untuk mengejek. Maka dari itu, mari simak beberapa ungkapan dan pertanyaan berikut yang merupakan body shaming, serta dapat menyinggung perasaan orang lain.
1. Eh, kamu jadi ngga sih ikutan program diet yang waktu itu? Kok masih gendutan ya?
Terdengar sangat ringan memang ya. Beberapa orang mungkin juga menganggap bahwa itu hanyalah sekadar pertanyaan untuk memastikan saja.
Coba perhatikan baik-baik, apakah layak melontarkan pertanyaan yang meng-klaim bahwa orang itu telah 'gagal' dalam prosesnya?
Bagaimana jika pertanyaan itu diubah menjadi, "Gimana nih proses program pola hidup sehatnya, lancar kan yah? Bagi-bagi dong pengalaman!" Terdengar lebih ber-etika bukan?
2. Oh, sekeluarga emang gitu? Pantes adek kakak mu juga kurus kerempeng, kayak tengkorak hidup
Tak cukup hanya dengan menghina satu orang saja, tetapi satu keluarga pun bisa dibawa-bawa. Tidak banyak yang kita ketahui mengenai perasaan orang lain diluar sana, ketika keluarganya terlibat dalam obrolan 'sederhana' namun menyinggung.
Perihal keluarga sangatlah sensitif. Maka, coba pertanyaan itu diganti menjadi, "keluarga mu badannya ideal semua yah? wah, boleh nih sharing-sharing tipsnya dulu!." Tujuan yang sama, namun tanpa menyakiti perasaan orang lain.
3. Abis ngelahirin bayi yang gede yah? Aduh, badannya jadi rusak gitu
Tidak hanya wanita yang sudah menjadi seorang ibu, tidak terlimitasi oleh gender, remaja dan orang dewasa pun tahu betapa luar biasanya perjuangan seorang ibu dalam mengandung anak selama 9 bulan lamanya.