Dengan cara kita melakukan perubahan bisnis, dan bekerja dari rumah menjadi pilihan yang layak bagi banyak orang, bentuk komunikasi juga telah berubah.
Cara kami berkomunikasi dengan kolega, mitra bisnis, dan klien kami terus bergeser. Anda tidak lagi harus berada di kantor yang sama (atau bahkan negara yang sama) untuk dapat melakukan bisnis, dan popularitas aplikasi komunikasi seperti Skype dan Zoom telah membuat ini lebih mudah dari sebelumnya.Berbagai jenis metode komunikasi dapat dikelompokkan bersama menjadi tiga kategori utama:
Komunikasi Lisan: Ini juga sering disebut komunikasi "verbal" atau "lisan" dan termasuk pertemuan tatap muka, panggilan telepon, serta media seperti radio dan TV.
Komunikasi Tertulis: Dalam komunikasi tertulis, ada sejumlah besar metode, mulai dari mengirim email dan menulis surat, hingga buku, majalah, posting media sosial, dan berbagai bentuk lainnya berkat pertumbuhan Internet.
Komunikasi non-verbal: Ketika berpikir tentang komunikasi, penting untuk tidak melupakan hal-hal yang tidak kita katakan, karena masih dapat memberi tahu seseorang banyak tentang Anda. Ini bisa termasuk bahasa tubuh dan gerakan Anda, nada suara Anda dan bahkan bagaimana Anda berpakaian.
Apa itu Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja?
Ini adalah cara yang sangat penting untuk menyelesaikan pekerjaan di antara rekan kerja. Komunikasi yang efektif mencakup komunikasi verbal dan non-verbal yang sangat penting di tempat kerja untuk meningkatkan pencapaian tujuan serta menciptakan lingkungan yang produktif.
Pentingnya Komunikasi di Tempat Kerja
Karena salah satu kontribusi utama untuk berhasil di tempat kerja adalah komunikasi, penting untuk menyadari bahwa komunikasi yang efektif merupakan faktor penting untuk pengambilan keputusan dan menciptakan lingkungan positif antara Anda dan kolega Anda. Berikut adalah empat alasan utama mengapa penting untuk melakukan komunikasi yang baik:
Berada di halaman yang sama menunjukkan keterampilan kepemimpinan Anda.
Menjaga komunikasi yang baik mengurangi konflik. Membuat lebih banyak hasil konflik untuk:
- Kesalahpahaman satu sama lain
- Kurang pengamatan dengan isyarat sosial
- Mengabaikan kebutuhan sosial dan emosional orang lain