Lihat ke Halaman Asli

Menjomblonya Kapal Perang Prabowo Subianto, Melembeknya si Kuning

Diperbarui: 10 Januari 2016   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam hangat, kerumunan Politikus tak henti hentinya memanggil kita untuk menelisik, kali ini topik timbul Come From Gerindra dengan ketua nya Pak Prabowo Subianto, Siapa yang masih meragukan kepopuleran orang ini, orang yang selalu mengeluarkan jargon jargon memihak rakyat dan patriotnya.

Menyendirinya Sang Kapal Perang, Gerakan Indonesia Raya selepas kepergian sang Koalisi, apakah ini petanda kemerosotan kejayaannya? Mungkin Tidak. Mari Telaah.

“Harus ada yang kontrol pemerintahan ini. Kalau semua dukung pemerintah, apa yang salah, bisa jadi benar. Gerindra dalam posisi mengawal itu,” tegas pelaksana tugas Ketua DPR RI, Fadli Zon.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak pernah mempersoalkan apabila partainya harus sendiri dalam jajaran Koalisi Merah Putih (KMP).

Saat ini, satu per satu partai yang tergabung dalam KMP mulai beralih mendukung pemerintah. Terakhir, Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie menyatakan mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. Sungguh aneh jika dilihat, dulu saja Golkar penuh semangat memiliki pandangan jauh berbeda dengan PDI, namun apadaya, mungkin saja ada effort untuk menyelaraskan pendapat demi kepentingan negara, atau ada Lobby an untuk mengokohkan kepentingan bersama “KELOMPOK”, apa apa hal yang konsisten pun berubah drastis, realisasi drama yang amat pedih jika dilihat pada bangsa ini, kenapa tidak pindah partai saja sekalian. Namun sekali lagi semoga ada pandangan bersama demi “rakyat”.

“Walau sendirian, tak ada masalah. Dari dulu Pak Prabowo enggak masalah bila sendiri karena memang kita dibutuhkan untuk mengawasi,” ungkap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (7/1/2016).

Fadli mengungkapkan, Partai Gerindra akan tetap mengambil sikap sebagai oposisi.

Setelah dicerna dengan baik hal ini satu poin yang dapat dicerna dengan baik adalah, secara tidak langsung Pak Prabowo memang tidak memiliki tujuan yang sama dengan Jokowi dan PDI, penulis tidak mengatakan membenci, lainnya lagi, dengan ketentuan matang pun, harus ada pihak yang menetralkan kondisi jikalau ada cacat dalam pemerintahan, terbukti beberapa saran penggantian menteri bermasalah.

Memang setiap parpol mempunyai hak masing-masing untuk menentukan pilihannya, Saran penulis, kembali buat note, dan tuliskan, Perjuangan ini demi rakyat, semoga tiap Parpol sukses “demi rakyat”, Penulis berharap positif bagi masa depan Indonesia Emas tanpa berkurangnya Kadar murni emas tersebut.

Akhirukalam, Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline