Lihat ke Halaman Asli

while (gayus psikopat muda kampung jakarta II)

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sementara kau mendaki aku menurun.

Sementara aku dipaku ke tanah kau bersenang-senang.

Di rumah kos saya di satu daerah di ujung sulawesi datang famili dari penjaga rumah kos yang perawakannya tidak enak dilihat. Dan her face are deeply ugly that her bully violent past speaks her words of her existence??

Begitu kejamnya rasa toleransi saya belakangan ini terhadap manusia-manusia baru, saya sampai mengatakan kalimat yang dilunakkan dengan bahasa inggris itu untuk menjelaskan kebencian saya terhadap orang yang menanyakan: apakah Bapak sudah makan ? kepada saya, orang yang tidak mau berkenalan dengannya

Saya merasa termabukkan oleh berita berita mengenai gayus belakangan ini. Gayus, orang yang satu almamater dengan saya di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Gayus yang mungkin dulu sempat satu parkiran mobil dengan saya ketika ia telah berpenghasilan sewaktu menjadi mahasiswa Diploma IV sementara saya, mahasiwa Diploma III yang berontak sebelum mendapatkan pengangkatan sebagai PNS, Gayus yang terkenal itu..terhubung dengan saya

Gayus memberikan inspirasi kepada saya dengan menyiratkan bahwa : percuma kalau skrg masih miskin, dengan pengorbanan dan perjuangan untuk mengikuti pendidikan yang disebut-sebut bergengsi itu seumur hidup selama ini, saya melewatkan semua teman-teman yang bersenang-senang, di bully, dianggap remeh pada waktu lampau

Dan saya mengamini bahwa Strata social di Indonesia berjalannya begitu. Orang miskin kampung berusaha mati-matian merubah keadaannya, adu lari dengan anak orang mapan yang tidak dikejar anjing keadaan .

Dan kenyataannya mimpi mereka rata-rata tercapai, dengan menyadari bahwa banyak hal lebih penting daripada sekedar hidup duniawi.

Jarang ada orang kaya saleh. Kalaupun ada itu adalah salah secara moral.

Kaya secara financial sekaligus berpengaruh secara spiritual adalah salah secara moral. Sepertinya begitulah kepercayaan yang tidak mereka jelaskan pada diri mereka sendiri di masyarakat yang menjustifikasi segala tindakan hidup mereka, segala tindakan gayus dan segala tindakan saya terhadap famili dari penjaga rumah kos tersebut sekarang ini.

Dan Saya adalah orang yang memberikan uang lebih banyak dari yang saya mampu kepada istri saya karena saya tidak mampu secara moril, dalam hal penyediaan nilai baik dan buruk, dan memberikan keamanan kehidupan bagi keluarga saya secara riil.

Istri dan anak saya tinggal di pulau lain yang bukan pulau utama dari Negara Indonesia ini. Dan saya menghabiskan waktu saya di tempat kos dengan menghindari pendatang baru tersebut.

Satu film Hollywood yang saya tonton untuk menghabiskan waktu saya di dalam kamar kos --dengan kesan popnya-- pernah menyimpulkan sesuatu kepada saya bahwa eksekusi lebih baik dilakukan di balik pintu tertutup.

Dan begitulah saya menjalani hidup sekarang ini. Saya bekerja sebagai pegawai ala kadarnya dan menyimpan rapat-rapat tindakan saya meraih mimpi di bidang musik di ruang tertutup dalam pikiran saya . Saya mempercayai musik saya sebagai alat saya untuk menggambarkan atau menceritakan nilai-nilai yang terkandung di masa lalu dengan tepat.

Mungkin hal yang terlihat bodoh oleh atasan dan rekan kerja yang tidak mengetahui eksekusi itu. Dan saya masa bodoh dan akan bertahan dengan serangan-serangan anggapan itu sekarang ini.

Mereka akan menjadi begitu menyakitkan sampai-sampai tulisan ini adalah bentuk pelarian dari kehidupan nyata yang saya jalani.

Dan ini cukup berhasil.Walaupun bisa jadi saya menciptakan permusuhan baru dengan orang-orang yang berpikiran bahwa cara supaya bertahan di dunia yang kejam penuh dengan testoteron persaingan dan bengisnya emansipasi ini salah satunya adalah dengan menjadi pura-pura bodoh

Dan saya menyadari bahwa betapa tidak bergunanya saya dengan mereka yang mencintai saya adalah hanya mereka yang saya sakiti.

Tapi the hell lah kalau kata orang-orang barat bilang. Mungkin dunia tidak adil bukannya hanya pada diri saya saja.

Namun seandainya boleh mengeluh lagi , Saya sudah sangat muak dengan mabuk yang saya rasakan ini.

Saya benci Negara yang menjadikan saya seperti ini. Seandainya ada lebih banyak orang segenerasi saya yang seberpengaruh namun tidak mempunyai muka sejelek gayus mungkin saya akan lebih baik.

Tempat dimana saya tinggal memberikan teror kebencian kepada saya bahwa dasar yang menguatkan adanya Negara Indonesia itu hanya sumpah pemuda. Dan saya sungguh benci pemuda-pemuda yang satu generasi dengan saya. Rasanya pemuda-pemuda sesudah jaman itu yang sekarang termasuk yang sudah sangat uzur adalah orang-orang yang sungguh tak ada gunanya lagi .

Lebih baik mereka menjalani paham Asketisme,yang artinya tidak mengharapkan apapun, saja. Mungkin dengan begitu saya bisa mencintai istri saya dengan lebih baik. Setidaknya saya bisa mengatakan padanya bahwa baby.. I cant give you what I don’t have.

Dan baby..Don’t follow your heart cause itmight be decive , but you must lead it dalam segala Abuse of words yang saya lumrahkan exist dalam tulisan ini.

Angelina jolie istri saya akan selalu balik menasehati saya agar Don’t start a fight, always finish it. Dan saya sungguh lebih memilih nurdin daripada george, dan memilih makan gratis daripada makan racun, karena Things I want to forget makes me feel so lonely , sekarang

Saya sungguh dipenuhi dengan hal buruk saat ini sampai-sampai satunya kata dalm pikiran saya saat ini yang paling menarik untuk ditulis adalah Seandainya boleh memilih saya ingin makan gratis dan enak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline