Lihat ke Halaman Asli

Apakah Akurat Deteksi Kanker Payudara Dengan Teknologi Radioaktif?

Diperbarui: 26 Desember 2024   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Deteksi kanker payudara merupakan langkah krusial dalam meningkatkan peluang kesembuhan. Salah satu metode yang semakin populer adalah penggunaan teknologi berbasis radioaktif. Teknologi ini memanfaatkan radioisotop untuk mendeteksi kanker pada tahap awal dengan akurasi yang tinggi dan sifat non-invasif.

Prinsip Kerja Teknologi Radioaktif

Teknologi radioaktif berfungsi dengan menyuntikkan bahan radioaktif ke dalam tubuh, yang kemudian terakumulasi di area dengan aktivitas seluler tinggi, seperti tumor. Salah satu metode yang sering digunakan adalah scintigrafi payudara, yang menggunakan radiofarmaka seperti Teknesium-99m (Tc-99m). Setelah suntikan, gamma camera akan menangkap radiasi yang dipancarkan oleh radiofarmaka, menghasilkan gambar yang menunjukkan lokasi tumor. Metode ini sangat efektif untuk mendeteksi tumor kecil dan dapat digunakan pada pasien dengan jaringan payudara padat, di mana mammografi mungkin kurang efektif.

Selain scintigrafi, Positron Emission Tomography (PET) juga merupakan metode penting dalam deteksi kanker payudara. PET menggunakan Fluorodeoxyglucose (FDG) yang mengandung Fluor-18. Sel kanker cenderung menyerap lebih banyak FDG dibandingkan sel normal, sehingga area kanker akan terlihat lebih aktif pada hasil pemindaian. Kombinasi PET dengan CT scan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai struktur dan aktivitas kanker.

Keuntungan dan Tantangan

Penggunaan teknologi radioaktif dalam deteksi kanker payudara menawarkan beberapa keuntungan :

  • Non-invasif : Prosedur ini tidak memerlukan pembedahan, sehingga lebih nyaman bagi pasien.
  • Akurasi Tinggi : Metode seperti scintigrafi dan PET memiliki sensitivitas tinggi, memungkinkan deteksi dini kanker.
  • Pemantauan Respons Terapi : Teknologi ini juga dapat digunakan untuk memantau bagaimana kanker merespons pengobatan.

Namun, ada juga tantangan yang perlu diperhatikan. Meskipun paparan radiasi dari metode ini tergolong rendah, risiko efek samping seperti reaksi alergi atau peningkatan risiko radiasi dari pemeriksaan berulang tetap ada. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko sebelum melakukan prosedur ini.

Teknologi berbasis radioaktif memainkan peran penting dalam deteksi dini kanker payudara. Dengan kemajuan dalam metode pencitraan seperti scintigrafi dan PET, diagnosis dapat dilakukan dengan lebih akurat dan nyaman. Namun, aksesibilitas teknologi ini harus ditingkatkan agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Dengan demikian, diharapkan angka kematian akibat kanker payudara dapat berkurang secara signifikan melalui deteksi dini yang efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline