Lihat ke Halaman Asli

Promahadesa C2ZWAS

Tim Promahadesa

Pelatihan Budidaya Maggot dan Pembuatan Eco Enzyme di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember oleh Tim Promahadesa Universitas Jember

Diperbarui: 27 Juli 2024   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokpri/Foto bersama santri dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Islam setelah kegiatan pelatihan budidaya maggot dan pembuatan eco enzyme

Sabtu (13/7/2024) Tim Promahadesa yang diketuai oleh Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Jember menyelenggarakan pelatihan budidaya maggot dan eco enzyme dalam rangka mendorong kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekaligus membentuk sikap mandiri dalam mengelola sampah organik sehingga dapat menciptakan suatu produk yang dapat dimanfaatkan oleh pondok pesantren.

Pelatihan ini melibatkan seluruh anggota tim promahadesa yang beranggotakan 10 orang yaitu Afifudin Muhajir, Achmad Fauqi Aksan, Alisiyah Nurud Dhuha, Novita Febianti, Farhan Baehaqi Sholeh, Rahmat Taruna, Isna Ayu Nur Febrianna, Hasyim Ashari Abdul M., Niar Pramiswari Luki H., Anjana Supriyatna dan Ibu Dr. Ir. Yeny Dhokhikah, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing serta santri, dan pengurus pondok pesantren. Pelaksanaan pelatihan ini mencakup kegiatan pengenalan terhadap apa saja yang diperlukan untuk pembudidayaan disusul dengan praktek secara langsung mengenai budidaya maggot serta proses pembuatan eco enzyme kepada para santri dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Islam Jember.

Sumber : Dokpri/Pemaparan singkat teknis budidaya maggot dan pembuatan eco enzyme oleh tim promahadesa kepada santri dan pengurus Ponpes NURIS

Praktek budidaya maggot dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan, alat yang digunakan diantaranya wadah/bak bekas, kandang maggot, pipa, dan jaring. Adapun bahan yang digunakan diantaranya larva dari maggot dan sampah organik sisa dapur. 

Pelatihan dilanjutkan dengan  pengenalan dan praktek langsung terkait pembuatan eco enzyme. Bahan dan alat yang perlu dipersiapkan untuk praktek tersebut tidak jauh berbeda dengan praktek budidaya maggot yakni berupa sampah organik sisa dapur, gula merah cair, air cucian beras (air leri), ember bekas cat, jaring dan airlock.

Sumber : Dokpri/Praktek budidaya maggot oleh tim promahadesa bersama santri dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Islam

Selama kegiatan berlangsung, para santri dan pengurus terlihat begitu antusias dalam melaksanakan serangkaian pelatihan yang telah dilaksanakan serta turut aktif dalam sesi tanya jawab dengan Tim Promahadesa dan Ibu Dr. Ir. Yeny Dhokhikah, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing.

Sumber : Dokpri/Wawancara oleh tim promahadesa kepada beberapa santri mengenai pelatihan yang telah dilakukan

"Kegiatan ini sangatlah menyenangkan dan menarik, tentunya dari kegiatan ini saya mendapat tambahan wawasan mengenai pengolahan sampah yang tidak terlalu rumit dengan menggunakan maggot dan eco enzyme" ungkap salah satu santri dalam sesi wawancara(13/7). Adanya pelatihan ini diharapkan mampu membantu meningkatkan ekonomi internal pondok pesantren dengan pemanfaatan sampah organik sisa dapur dan membantu terwujudnya desa peduli iklim di Kelurahan Antirogo.

Link Media Tim Promahadesa UNEJ Pondok Pesantren Nurul Islam Jember :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline