Lihat ke Halaman Asli

Usung Tema Stunting, Promahadesa Arjasa UNEJ Optimalkan Peran Kader Posyandu di Desa Arjasa

Diperbarui: 30 Agustus 2024   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Optimalisasi Peran Kader Posyandu (dokpri)

JEMBER, 19 JULI 2024 - Program Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) Universitas Negeri Jember (UNEJ) mengadakan acara "Optimalisasi Peran Kader Posyandu sebagai Edukator Bebas Stunting." Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan kader posyandu di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, dalam memahami dan mengatasi masalah stunting dan pemeriksaan antropometri untuk mendeteksinya. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (19/07) ini mendapatkan sambutan hangat dari para kader setempat.

Dalam acara ini, dr. Elly Nurus Sakinah, M.Si., menjadi pemateri yang membahas berbagai aspek terkait stunting. Sub materi yang disampaikan meliputi pengertian, ciri-ciri, urgensi stunting, etiologi, faktor risiko, serta cara tepat mendeteksi stunting dengan antropometri. Kader posyandu juga diberikan pelatihan dan pembekalan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani keluarga berisiko dengan anak stunting.

Pemberian Materi (dokpri)

Metode pembelajaran yang digunakan meliputi pemaparan materi, demonstrasi pemeriksaan antropometri, serta sesi tanya-jawab, dan diskusi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa PROMAHADESA Universitas Jember berperan aktif dalam membantu setiap proses kegiatan yang dilakukan, mulai dari berperan sebagai pembawa acara, runner kegiatan diskusi skenario stunting dan demonstrasi hingga membahas detail terkait dengan permasalahan-permasalahan stunting. Para kader posyandu berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan, baik sesi penyampaian materi, demonstrasi, hingga diskusi terkait dengan permasalahan stunting.

Demonstrasi Pengukuran Antropometri (dokpri)

Program ini telah terbukti berhasil dan efektif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk mencegah stunting sehingga diharapkan juga dapat efektif khususnya di Desa Arjasa. Dari sebelum acaranya ini berlangsung, program ini mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari berbagai pihak, baik perangkat desa hingga bidan desa di Kecamatan Arjasa. Harapannya semoga kegiatan ini dapat senantiasa berlanjut sehingga upaya untuk mencegah stunting tetap dapat digalakkan dan angka prevalensi stunting dapat ditekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline