Lihat ke Halaman Asli

Kelompok Promadesa Ledokombo Adakan Sosialisasi Alat Perbanyakan Trichoderma SP Cair kepada Petani

Diperbarui: 24 Juli 2023   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Arsip Kelompok Promadesa Ledokombo

Rabu, 12 Juli 2023 Kelompok Program Mahasiswa Berdesa (Promadesa) Ledokombo Universitas Jember melaksanakan  pengabdian desa berupa perbanyakan trichoderma sp dalam  tajuk "Transfer Teknologi Sederhana Perbanyakan Trichoderma SP Untuk Meningkatkan Softskill Petani Dalam Produksi Trichoderma SP". Pengabdian tersebut berbasis sosialisai sekaligus pengadaan alat perbanyakan trichoderma sp yang dilaksanakan di Dusun Paluombo, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Sosialisasi perbanyakan Trichoderma SP sendiri dilakukan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memproduksi Trichoderma SP secara mandiri. Dimana  Trichoderma SP ini merupakan cendawan termasuk dalam kelas ascomycetes yang banyak ditemukan di dalam tanah. Cendawan yang menjadi objek sosialisasi tersebut memiliki manfaat disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.

Sedangkan pada lokasi pengabdian ini sendiri, berdasarkan data riset lapangan kelompok Promadesa ledokombo sebelum dilaksanakannya pelatihan perbanyakan Trichoderma, sebanyak 62,5% petani sudah memiliki pengetahuan tentang dampak dan manfaat penggunaan Trichoderma tersebut namun proses perbanyakannya masih menggunakan teknologi secara manual berupa pemancingan Trichoderma SP di alam.

Maka berangkat dari kondisi tersebutlah mengindikasikan kondisi petani di Dusun Paluombo, Desa Sumber Salak, Kecamatan Lodok Ombo, Kabupaten Jember, sudah memiliki semangat yang tinggi untuk mengetahui pembuatan pupuk organik termasuk perbanyakan Trichoderma namun masih belum memiiki fasilitas perbanyakan masal yang memadai. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasyid, salah satu peserta sosialisasi mengenai pentingnya mempelajari pertanian organik termasuk dalam perbanyakan Trichoderma SP "Untuk belajarnya bagi saya penting. Karena bisa untuk menekan pembiayaan produksi ketimbang full kimia." Ucapnya.

Proses sosialisasi yang dimulai dari tahapan pemetaan masyarakat dan survei lokasi hingga berlanjut pada tahap sosialisasi dan berakhir dengan penyerahan alat perbanyaksn trichoderma sp kepada petani ini, memiliki kendala berupa penyatuan rencana dari setiap anggota kelompok sebagaimana yang dikatakan oleh ketua kelompok Nazirotul Ulfa "Dalam sebuah tim tentu kendala utama adalah mengendalikan ego masing2 anggota tim." Selain itu ketepatan sesuai dengan rencana awal juga menjadi salah satu kendala yang akhirnya bisa teratasi. "Kehadiran petani yang tidak sesuai estimasi waktu." Sambung Ulfa.

Dengan adanya sosialisasi tersebut memiliki manfaat bagi petani dalam proses efisiensi pertanian mereka. Salah satunya manfaat langsungnya adalah melalui pengadaan teknologi sederhana ini, dapat menghasilkan Trichoderma lebih banyak daripada perbanyakan secara manual. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh salah satu peserta yang ikut dalam agenda pengadian tersebut. Dimana penggunaan Trichoderma cair bisa dilakukan secara berkelanjutan dan tidak hanya saat pasca olah tanah saja "Untuk Trichoderma kan bisa diaplikasikan dalam satu musim panen. Kalo pake alat ini enaknya bisa produksi masal untuk warga. Beda dengan kalo mancing Trichoderma secara manual, lama. Kalo pake ini untuk setiap 250 ml nya bisa untuk satu tangki 15 L." Ujar Maudi salah satu peserta sosialisasi.

Sosialisasi ini ditujukan untuk petani yang tergabung dalam komunitas Kenconowungu dan kelompok tani di desa tersebut, berhasil diikuti oleh 25 petani lokal dari berbagai macam komoditas  pertanian. Dimana dari pihak penyelengara memiliki harapan agar kegiatan sosialisasi ini tidak hanya berhenti pads satu agenda. "Harapannya semoga proses pengabdian ini tidak sampai diprogram ini saja. Saya berharap ketertarikan mahasiswa akan dunia pengabdian dapat terus berkelanjutan, karena akan ada manfaat yang didapatkan nantinya ." Lugas Ulfa Selalu ketua kelompok promadesa Ledokombo. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan alat perbanyakan Trichoderma SP dari mahasiswa kepada petani lokal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline