Lihat ke Halaman Asli

Rodrigo "Penghukum" Duterte

Diperbarui: 31 Agustus 2016   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Rodrigo "Rody" Roa Duterte, atau yang memiliki julukan "Digong", adalah seorang pengacara, Politikus, dan merupakan mantan walikota kota Davao selama 22 tahun (7 masa jabatan). Kini ia tengah menjabat sebagai Presiden Filipina yang ke-16.

     Pada tanggal 9 May, 2016, Duterte memenangkan pemilihan presiden di Filipina, dengan total perolehan 16,601,997 suara, mengalahkan saingannya Mar Roxas. Ia memenangkan pemilihan dengan janji bahwa ia akan menjalankan perang terhadap kriminalitas khususnya peredaran narkoba. 

"Hubungi kami, kepolisian, atau lakukan sendiri jika kalian memiliki senjata, kalian mendapat dukungan ku"

     Sejak ia dilantik pada tanggal 30 Juni 2016, Rodrigo Duterte telah menjadi buah bibir dunia. Pasalnya ia memerintahkan polisi dan rakyatnya untuk tidak segan-segan menembak dan membunuh pengedar narkoba.

"Tembaklah mereka, dan akan kuberi kalian medali,"

     Tindakan Rodrigo Duterte termasuk berani. Kampanye yang telah ia jalankan terbukti membuahkan hasil, setelah beberapa bulan, angka kriminalitas di negara Filipina turun sebanyak 31 persen. Beberapa pengedar dan pejabat yang memiliki kasus narkoba telah menyerahkan diri. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 1.500 orang tewas, sebagian besar dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata. Keputusannya dalam memerangi kriminalitas telah mendapat perhatian dunia, beberapa ada yang mendukung, namun ada juga yang mengecam dan mengkritik kampanye anti narkoba tersebut. PBB menuduh Duterte telah melanggar hukum Internasional. Membunuh tanpa jalur hukum para tersangka pengedar narkoba sebagai hal yang tidak bertanggung jawab secara ekstrim dan tergolong kriminal.

"Pengarahan seperti ini tidak bertanggung jawab secara ekstrim serta termasuk menghasut kekerasan dan pembunuhan, yang merupakan kejahatan berdasarkan hukum internasional,”

Apakah tindakan Duterte benar ?

     Menurut penulis, apa yang ingin dilakukan Presiden Filipina yang ke-16 ini sudah benar, namun dilakukan dengan cara yang salah.

     Jika dilihat, beberapa orang pasti memiliki alasan tertentu dalam melakukan tindakannya, dalam hal ini, faktor terbesar adalah tuntutan ekonomi. Memang tidak diragukan lagi bahwa manusia lebih memilih hal yang mudah dan instan tanpa tahu akibat dari hal-hal instan itu sendiri (termasuk Duterte). Banyaknya pengguna juga merupakan penyebab naiknya angka jumlah pengedar. Kebanyakan dari mereka hanya menginginkan kenikmatan sesaat tanpa tahu bahaya yang akan mereka dapat. Ditambah lagi dengan harga narkoba yang termasuk mahal mendorong tumbuhnya angka jumlah pengedar di Filipina. 

 

"Saya tidak peduli tentang hak asasi manusia, percayalah,"

     Selanjutnya yang menjadi bahan pertimbangan adalah Hak Asasi Manusia. Setiap manusia memiliki hak-hak yang sejak lahir telah melekat di diri mereka yang menyatakan bahwa mereka adalah seorang manusia. Hak-hak ini tidak dapat dengan begitu saja di ambil, seperti yang dilakukan Presiden Duterte. Dengan menghukum seseorang tanpa memberikan dia kesempatan untuk membela dirinya sendiri sudah termasuk pelanggaran HAM. Universal Declaration of Human Rights menyatakan bahwa ”Setiap orang berhak untuk hidup, merdeka, dan merasa aman."  Tindakannya yang mengabaikan HAM telah dikecam oleh PBB. Akibatnya Filipina terancam akan keluar dari PBB.

 

Bagaimana menurut kalian ?

Nama : Yuschal Ilham Chairul

Nim : 07041181621051

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline