Lihat ke Halaman Asli

Pandangan Agama, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Tentang Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Pendidikan

Diperbarui: 17 November 2023   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandangan Agama

Manusia bukanlah makhluk  sempurna, ia mempunyai banyak kekurangan. Misalnya masyarakat tidak paham agama, maka masyarakat selalu dihimbau untuk menghargai orang lain karena  kita diciptakan tanpa perbedaan. Selain itu kita sebagai manusia  harus mengikuti berbagai aturan yang ada. Ada 4 aliran filsafat yang membahas tentang hakikat manusia,  antara lain sebagai berikut.

  • Aliran serba zat, yang mengatakan bahwa realitas hanyalah zat atau materi. Zat atau materi ini merupakan hakikat suatu benda. Alam merupakan wujud materi dan manusia merupakan unsur alam, sehingga manusia pada hakikatnya adalah  zat atau materi.
  • Aliran serba roh, bahwa segala  sesuatu  di bumi ini pada hakikatnya adalah roh, sama seperti manusia adalah roh yang terdiri dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani.
  • Aliran dualism, mencoba meyakinkan kedua aliran sebelumnya. Dalam aliran pemikiran ini diasumsikan bahwa manusia pada dasarnya terdiri dari dua substansi, yaitu jasmani dan rohani. Kedua zat ini sama-sama merupakan unsur asli dan independen.
  • Aliran eksistensialisme, yang memiliki pandangan bahwasanya manusia secara menyeluruh tidak dari sudut pandang zat atau roh atau dualisme yang ada tetapi memandang dari segi eksistensial manusia itu sendiri yakni bagaimana metode keberadaan manusia yang ada di bumi ini. 

Dari keempat aliran tersebut bisa ditarik konklusi bahwasanya hakikat manusia yang sejati ialah sesuatu hal yang melatarbelakanginya sebagai manusia yang tersusun atas dua elemen yakni Jasmani dan Rohani. Sedangkan Islam sendiri berpijak pada apa yang dijelaskan dalam Al-Quran dan juga Sunnah dengan berbagai pengantar tentang asal muasal peristiwa umat itu sendiri. Manusia dalam Islam adalah eksistensi yang didasarkan pada penciptaan manusia yang berhak menata bumi ini untuk mengabdi dan beribadah kepada Tuhan.

Pandangan Filsafat 

Filsafat Manusia (FM) merupakan cabang khusus filsafat  yang secara khusus mempelajari hakikat manusia. Objek filsafat manusia adalah: 

  • Objek material filsafat manusia adalah gejala-gejala manusia  Tujuan filsafat manusia adalah mempelajari, menafsirkan dan memahami fenomena/ekspresi manusia. 
  • Objek formal filsafat manusia  
  • Dimensi metafisik, spiritual, dan  universal dieksplorasi menggunakan metode sintetik dan reflektif.

Perbedaan Filsafat Manusia dan Ilmu Pengetahuan Manusia (Psikologi dan Antropologi) 

Ilmu tentang manusia  

  • Bersifat positif dengan menggunakan metode ilmiah, observasional dan eksperimen. R/L terbatas dapat dilihat secara empiris. 
  • Tidak dapat menjawab pertanyaan dasar tentang manusia. 
  • Metode lebih terfragmentasi karena hanya meneliti bagian tertentu manusia. Contoh: Psikologi hanya menekankan aspek psikologis dan fisiologis manusia sebagai organisme. Antropologi dan sosiologi adalah fenomena budaya dan institusi sosial.

Filsafat Manusia 

  • Bersifat metafisik dengan menggunakan metode manusia: sintesis - reflektif - intensif - gejala R/L kritis sebagai filsafat manusia.  Oleh karena itu, dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang manusia. 
  • Metode sintetik dan reflektif (luas)/holistik, intensif (dalam) dan kritis. Contoh: Filsafat manusia menekankan pada kesatuan dua aspek atau lebih dalam satu visi.

Manfaat mempelajari filsafat manusia 

  • Dalam praktiknya: siapa sebenarnya manusia itu? membutuhkan pemahaman manusia yang komprehensif yang memudahkan pengambilan keputusan praktis/kehidupan sehari-hari. 
  • Secara teoritis: pemahaman internal terhadap manusia  sehingga kita dapat mengkaji secara kritis asumsi-asumsi yang melatarbelakangi teori-teori antropologi-psikologi dan humaniora.
  • Kelebihan lainnya: (a) Kita berusaha mencari jawaban tentang siapa sebenarnya manusia, permasalahan yang berkaitan dengan manusia begitu kompleks sehingga  tidak ada habisnya untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan manusia. (b) Sifat manusia pada hakikatnya adalah sebuah misteri.

Pandangan ilmu pengetahuan 

Hampir semua cabang ilmu pengetahuan berupaya mempelajari dan memahami makhluk yang disebut manusia. Yang terpenting, tujuan pendidikan adalah pemahaman mendalam tentang hakikat manusia itu sendiri. Aristoteles (384-32 SM) mengatakan bahwa manusia  adalah hewan rasional yang mengungkapkan pendapatnya  berdasarkan pikiran rasionalnya (Zaini dan Ananto, 1986: 4), dengan sendirinya menghargai banyaknya perbedaan antara manusia dan hewan pada umumnya. Ini adalah eksistensi manusia yang padat  yang perlu (dan harus) dipahami untuk refleksi lebih lanjut. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk beragama, yang dengan pernyataan tersebut memaksa manusia untuk memperlakukan agama sebagai suatu kebenaran yang harus ditaati dan diyakini (Muhaimin, 1989: 69). Oleh karena itu sangat penting untuk mengembangkan manusia yang mampu mewujudkan perkembangan dunia yang mempunyai arti bagi kehidupan pribadinya di masa depan. Dengan kata lain, pencarian ilmu pengetahuan tersebut dalam rangka pengembangan manusia ideal merupakan program utama  pendidikan modern (pendidikan tinggi).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline