1. Bagaimana Anda menentukan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan ketika ukuran populasi tidak diketahui karena karakteristik sampel terlalu spesifik?
Jawaban:
Salah satu teknik pengambilan sampel yang dapat kita gunakan ketika populasi sampel tidak diketahui adalah pengambilan snowball sampling. Teknik ini juga diartikan sebagai teknik non-probability sampling. Artinya populasi dan jenis sampel yang dimasukkan dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang jarang ditemukan dalam praktek. Untuk melakukan ini, kita perlu memahami bahwa pengambilan sampel bola salju dapat bertindak seperti rantai atau bola salju yang tumbuh dan berkembang. Dengan kata lain, teknik ini dilakukan secara terus menerus atau bersamaan sampai peneliti mendapatkan hasil yang mendekati valid.
Ada dua langkah untuk melakukan teknik snowball sampling:
- Evaluasi dan identifikasi kemungkinan topik dalam kelompok sasaran. Disini harus berhati-hati dalam memperkirakan sampel untuk mendapatkan populasi yang tidak terlalu jauh dari harapan.
- Kita dapat meminta subjek penelitian untuk merekrut kelompok sasaran baru. Namun, hal itu tidak boleh dilakukan atas dasar paksaan. Ketika ini terjadi pada populasi tertentu, bola salju yang lebih besar terbentuk, dan diharapkan peneliti dapat menggunakan ini untuk menyimpulkan data mana yang akan digunakan dalam penelitian mereka.
Jika ukuran populasi tidak diketahui karena karakteristik sampling yang terlalu spesifik, maka teknik pengambilan sampel yang dapat digunakan adalah teknik non-probabilitas seperti purposive sampling atau convenience sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana sampel dipilih berdasarkan tujuan atau karakteristik tertentu dari populasi. Dalam teknik ini, peneliti memilih sampel yang dianggap mewakili populasi dengan baik. Contohnya sampel memiliki kualitas tertentu atau keterampilan khusus yang berkaitan dengan subjek riset.
Convenience sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana sampel dipilih berdasarkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan atau ketersediaan. Dalam teknik ini, peneliti memilih sampel yang mudah diakses atau tersedia. Responden yang berlokasi di sekitar kawasan penelitian atau mudah dihubungi melalui telepon atau media sosial. Perhatikan, bagaimanapun, bahwa teknik non-probabilistik memiliki kekurangannya Perkirakan kesalahan pengambilan sampel dan arahkan ke kesimpulan yang bias. Oleh karena itu, yang terbaik adalah menggunakan teknik sampling probabilitas bila memungkinkan ini lebih representatif dan dapat memperkirakan kesalahan pengambilan sampel lebih baik
2. Mengapa penelitian membutuhkan populasi dan sampel, baik pendekatan kualitatif maupun kuantitatif
Jawaban:
Populasi dan sampel sangat penting dalam pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif, karena keduanya dapat membantu peneliti merancang pertanyaan penelitian yang tepat, akan mendapatkan data yang relevan dan valid dan menarik kesimpulan yang dapat diandalkan. Populasi adalah keseluruhan individu, objek, atau peristiwa yang menjadi fokus untuk mempelajari Dalam penelitian kuantitatif, populasi biasanya diukur dengan sejumlah angka atau Statistik, sedangkan dalam penelitian kualitatif populasinya mungkin manusia, kelompok atau fenomena.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk pengujian atau observasi. Pilihan sampel yang tepat memungkinkan peneliti untuk menarik lebih banyak kesimpulan jauh melampaui populasi. Dalam penelitian kuantitatif, sampel dipilih dipilih secara acak untuk memastikan keterwakilan sampel selama penelitian. Secara kualitatif, peneliti dapat menggunakan teknik purposive sampling untuk seleksi peserta dengan pengalaman atau karakteristik yang relevan dengan penelitian.
Peneliti populasi dan sampel yang jelas dapat memastikan hal ini hasil penelitian yang diperoleh dapat diandalkan dan dapat digunakan kesimpulan yang benar. Selain itu, penggunaan populasi dasar dan sampel juga dimungkinkan peneliti memperkirakan ukuran sampel yang diperlukan dan membuat model penelitian yang sesuai dan mengevaluasi hasil penelitian.
3. Jika seorang peneliti memilih metode pengambilan sampel tetapi memiliki masalah karena kerangka pengambilan sampel tidak tersedia, apa yang harus dilakukan oleh peneliti?
Jawaban:
Jika peneliti tidak memiliki kerangka pemodelan yang tersedia, mereka tersedia metode sampling alternatif yang dapat dipertimbangkan. Berikut beberapa solusinya apa yang harus dilakukan:
a. Sampling Judgemental: Peneliti bisa menggunakan judgemental sampling pemilihan sampel sesuai dengan tujuan penelitian dan informasi subyektif
b. sampling Bola Salju: Peneliti dapat mengakses Sampel Bola Salju dengan mengajukan kueri membantu orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ini serta merekomendasikan responden yang tepat untuk wawancara.
3. Sampel acak tanpa penggantian: Peneliti dapat menggunakan random sampling tanpa penggantian dengan pengambilan sampel populasi tanpa pertimbangan responden terpilih.
4. Sampling Quota: Peneliti dapat menggunakan tingkat sampel dengan menentukan jumlah responden dalam setiap kelompok yang dianggap penting diwakili dalam sampel.
Pemilihan metode sampling harus didasarkan pada karakteristik populasi dan untuk keperluan penelitian. Namun, penting untuk dicatat bahwa ada metode pengambilan sampel alternative ini tidak selalu menghasilkan sampel populasi yang representatif secara statistic yang diinginkan. Oleh karena itu, peneliti harus berhati-hati ketika menginterpretasikan hasil dan
Generalisasi hasil penelitian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H