Lihat ke Halaman Asli

Dunia Tak Selebar “Khasiat” Daun Kelor

Diperbarui: 23 Juli 2015   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.moringaoleifera.org

 

“Dunia Tak Selebar Daun Kelor”. Peribahasa itu tidak sepenuhnya benar. Manfaat daun kelor ternyata jauh ‘lebih lebar’ daripada daunnya yang sekecil itu. Daun kelor memiliki sejuta khasiat.

Daun kelor adalah daun ajaib. NIH (National Institutes of Health), Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika, dalam situs resminya dalam Hari Bumi 2008, menyebutnya sebagai tanaman misterius. Ia disebut juga sebagai the Miracle Tree, atau Tree of Life. Di banyak negara dikenal juga sebagai “Tanaman Sahabat Para Ibu”, atau “Milik Mekkah” dan beragam nama lokal se tempat.

Indonesia mengenalnya sebagai kelor (Jawa dan Sunda), Sulawesi menyebutnya sebagai keloro, Madura sebagai maronggi, Minang sebagai Munggai.

Di Indonesia, kelor tidak hanya sekadar memiliki kekuatan magis, penangkal sihir, melunturkan mantra dan susuk (sebagaimana pemahaman lokal adat Jawa). Tetapi ternyata kelor juga mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bisa digunakan untuk obat herbal, obat alami, dan sekaligus juga obat kecantikan.

Kandungan Gizi Komplit

Riset pakar nutrisi dan kajian ilmiah, daun kelor dipercaya mempunyai nilai kandungan gizi yang sangat menakjubkan. Nutrisi yang di miliki daun kelor paling komplek dan lengkap jika di bandingkan dengan tumbuhan jenis lain. Daun kelor juga memiliki jumlah asam amino esensial, non esensial, serta kandungan vitamin-vitamin dan mineral.

Riset dalam daun kelor tidak memiliki kandungan zat yang berbahaya bagi tubuh manusia. Bahkan Vitamin A yang terkandung pada daun kelor lebih banyak dibandingkan dengan wortel dalam jumlah berat yang sama. Vitamin C nya lebih tinggi dibandingkan kandungan vitamin C pada buah jeruk.

Kadar kalsium pada daun ini juga 4x lebih banyak dibandingkan susu, potasium 3x lebih besar dibandingkan buah pisang. Protein 2x lebih banyak dibanding telur, dan Fe atau zat besi jauh lebih tinggi di bandingkan sayur bayam.

Kelor Sebagai Obat

Kelor mulai naik daun. Beberapa riset ilmiah mulai mendukung kuat bukti empiris itu. Apalagi para herbalis mulai memanfaatkan kelor sebagai herbal pengobatan dan meresepkannya bersama dengan herbal lainnya.

Kelor dikenal memiliki 40 senyawa antioksidan, 539 senyawa bahan pengobatan tradisional Afrika dan India (ayurvedic), serta telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mencegah lebih dari 300 penyakit.

Tahun 2006, Wiley InterScience mempublikasikan artikel kelor sebagai obat penyembuh. Berbagai bagian tanaman kelor mulai dari daun sampai akarnya bertindak sebagai stimulan jantung dan peredaran darah, memiliki zat anti-tumor, anti piretik, anti epilepsi, anti inflamasi, anti ulcer, anti-spasmodik, diuretik, anti-hipertensi, menurunkan kholestreol, anti-oksidan, anti- diabetik, anti-bakteri, dan anti-jamur.  Penelitian tentang kelor dalam bidang kedokteran saat ini sedang gencar digalakkan.

Para herbalis mulai merekomendasikan kelor (Moringa oleifera, sinonim Guilandina moringa) sebagai bahan pengobatan. Herbalis mulai berpikir untuk memanfaatkan daun kelor sebagai bahan campuran dengan brotowali, ciplukan, mimba, sambiloto, temu putih, pegagan, dan beberapa tanaman herbal lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline