Penyebaran covid-19 atau virus corona semakin meluas. Sampai saat ini sebanyak 686 kasus (55 orang meninggal dunia dan 30 orang sembuh).
Pemerintah pusat dan daerah menghimbau kepada masyarakat untuk social distancing dengan pemberlakuan Work From Home untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Hashtag #dirumahaja dan #workfromhome pun viral di media sosial untuk mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, pilihan untuk membatasi interaksi sosial ini pun menimbulkan masalah baru pada perekonomian masyarakat.
Dengan kebijakan social distancing bagus untuk menekan penyebaran virus. Namun, beberapa kalangan masyarakat menyerukan "kami mau makan pake apa?" Lalu siapa aja mereka yang terkena dampak?
1. Pedagang Kaki Lima
Pedagang yang menggantungkan rezekinya dengan penghasilan harian seperti pedagang kaki lima ini terkena imbasnya. Karena mereka mau ngga mau harus berinteraksi dengan pembeli.
Yadi (51) seorang pedagang cireng di daerah Tamansari Bawah Kota Bandung (dekat dengan kampus Universitas Islam Bandung) tidak setuju dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai work from home ini. Karena mata pencaharian Yadi sebagai penjual cireng dan juru parkir berkurang karena pemberlakuan kuliah online oleh pihak kampus.
2. Kuli Bangunan
Buruh harian lepas akan terdampak karena upah yang mereka dapatkan setiap harinya akan sirna. Kuli bangunan akan sedikir permintaan bekerja karena batasan keluar rumah dan menghindari kerumunan.
3. Agen Perjalanan dan Traveller
Semenjak kebijakan Work From Home diterapkan oleh pemerintah banyak calon penumpang yang membatalkan penerbangan dan mengganti jadwal pemberangkatan. Jika hal ini terus dan tidak diambil langkah cepat maka CAPA -- Centre of Aviation memprediksi seluruh penerbangan dunia akan bangkrut pada bulan Mei mendatang.
Agen perjalan pun sepi pemberli karena pembatasan penerbangan domestik dan luar negeri. Begitupun para traveller harus menahan sejenak keinginanya untuk berlibur dan memanjakan diri.
4. Tukang Ojek
Ojek online dan ojek pangkalan sepi pelanggan. Karena permintaan diantar kesuatu tempat tidak ada. Dan jika tidak adamaka tak ada pula uang yang masuk ke saku mereka.
Sebelum ada himbauan Work From Home, Lazward (24) dari orderan penumpang bisa mencapai 250 ribu sehari. Dan setelah adanya Work From Home ini hanya mendapatkan 40 ribu sehari.