Lihat ke Halaman Asli

Priyono Mardisukismo

Redaktur www.fixen.id

Puisi untuk Pramono-Rano

Diperbarui: 16 Januari 2025   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pranko - rmol.id

Wahai pemimpin Jakarta yang baru,
Pramono dan Rano, kami titipkan ibu pertiwi padamu.
Kota ini bukan sekadar jalan dan gedung tinggi,
Namun rumah bagi jiwa-jiwa yang meniti mimpi.

Di bawah langit abu, harapan masih menyala,
Warga menanti langkah, bukan hanya suara.
Kemacetan seperti gelombang waktu yang tak henti,
Bisakah kalian temukan cara untuk menghentikannya nanti?

Air sungai Jakarta, dulu cermin bintang malam,
Kini penuh luka, seperti hati yang tenggelam.
Kapan akan kita saksikan, alirannya jernih lagi?
Di sana burung-burung bernyanyi, bukan sampah yang menjadi saksi.

Anak-anak Jakarta, penjelajah masa depan,
Tumbuh di lorong-lorong sempit yang penuh perjuangan.
Bisakah kalian hadirkan ruang untuk bermain dan belajar?
Bukan sekadar janji, tapi nyata, tanpa hambar.

Tolong jaga kota ini dari kerakusan yang membara,
Jangan biarkan pohon tua tumbang oleh beton dan kuasa.
Bumi di bawah kaki ini menangis lirih,
Ia memohon kasih, bukan sekadar gincu pemanis.

Keadilan, seperti air di tengah musim kemarau,
Kami haus akan ia, namun sering tak sampai di kerongkongan.
Jangan hanya bangun kota untuk yang berkantong tebal,
Namun rangkul mereka yang terpinggirkan dalam perjalanan malam.

Pramono dan Rano, dengarkan suara kami,
Bukan hanya dalam rapat, tapi di lorong-lorong sunyi.
Jadilah pemimpin yang melihat mata, bukan hanya data,
Karena kota ini bernyawa, bukan sekadar angka-angka.

Semoga kalian mengingat,
Jakarta bukan milik segelintir orang kaya atau petinggi berpangkat.
Ia milik semua, dari marjinal hingga gedung bertingkat,
Semoga hati kalian tetap berpijak.

Salam dari kami,
Rakyat kecil yang selalu berharap,
Di bawah langit Jakarta yang penuh harap-harap cemas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline