Lihat ke Halaman Asli

Cara Mengukur Kualitas Tulisan

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah beberapa tahun terakhir saya mencoba menulis bebas. Dalam arti, tidak menulis seperti waktu mengerjakan pelajaran mengarang atau membuat paper yang bersifat akademis di jaman sekolah atau kuliah dulu. Saya ingin bisa seperti para jurnalis maupun tokoh kompasiana yang bisa sedemikan produktif menulis berbagai hal. Namun sampai sekarang saya masih belum lancar dan percaya diri akan tulisan saya. Namun saya nekad untuk terus mencoba saja. Yang penting saya usahakan untuk terus mencoba.

Kadangkala, saya ingin tahu apakah tulisan saya sudah cukup memadai sehingga mudah dimengerti oleh yang membaca. Setiap penulis tentunya ingin berbagi cerita atau singkatnya ingin menyampaikan pesan melalui tulisannya kepada orang lain yang membaca. Tentu akan sangat bagus kalau pesan tersebut dapat tertangkap dengan mudah dan benar oleh pembaca.

Dari suatu workshop penulisan yang pernah saya ikuti beberapa tahun lalu di Bandung, atas ajakan teman yang prihatin namun mengerti minat saya, ada banyak hal yang saya rasakan manfaatnya. Walaupun sampai saat ini ternyata cara-cara menulis yang baik belum bisa saya kuasai dengan benar, namun banyak manfaat yang bisa saya petik.

Dalam kesempatan itu, diajarkan cara-cara untuk memulai menulis dengan baik agar tulisan mengalir dengan lancar. Cara menulis ini misalnya ada dalam buku berjudul mengikat makna karangan Hernowo. Sampai sekarang masih sulit saya mengikuti nasehat dalam buku tersebut, namun ada hal yang benar-benar saya yakini, yaitu bahwa ‘menulis memerlukan membaca dan membaca memerlukan menulis'. Di luar itu, ada hal yang menarik yang disampaikan, yaitu bagaimana menguji apakah tulisan yang kita hasilkan cukup bagus atau tidak. Cukup bagus di sini artinya mudah tidaknya tulisan kita dibaca oleh orang lain.

Cara mengukur kualitas tulisan ini, antara lain dilakukan melalui metode yang dikembangkan oleh seorang pengusaha Amerika Serikat bernama Robert Gunning di tahun 1952. Metodenya dikenal dengan Gunning Fog Index. Tujuannya untuk mengukur tingkat kemudahan suatu tulisan dibaca. Ada rumus tertentu yang dapat digunakan untuk menghitung nilainya secara manual. Semakin rendah nilai indeks ini maka semakin mudah dibaca dan dipahami suatu tulisan. Meski awalnya cara ini dikembangkan untuk tulisan dalam bahasa Inggris, namun dapat pula diterapkan untuk tulisan dalam bahasa lain termasuk bahasa Indonesia.

Untuk ukuran tulisan dalam bahasa Inggris, apabila nilai suatu tulisan dengan metode ini sekitar 12 maka tulisan tersebut dapat dibaca oleh pembaca setingkat SMA terlepas dari topik tulisannya. Sementara tulisan yang ditujukan untuk pembaca umum yang lebih luas, nilainya harus sekitar 8. Tentu kalau untuk tulisan dalam bahasa Indonesia nilainya bisa lebih tinggi, antara lain karena perbedaan struktur bahasa. Konon instansi-instansi pemerintah di Amerika Serikat diharuskan memiliki nilai Fog Index ini sekitar 12 dalam membuat komunikasi atau diseminasi kebijakan-kebijakanya ke publik, misalnya suatu siaran pers. Barangkali bagus juga kalau diterapkan untuk instansi-instansi pemerintah di Indonesia yang rata-rata masih memiliki kelemahan dalam komunikasi ke publik.

Saat ini ada cara yang praktis dan mudah untuk mengukur kualitas suatu tulisan dengan alat bantu yang tersedia secara gratis dan on-line. Dengan alat bantu ini, bahkan disediakan pula beberapa saran perbaikan untuk menyempurnakan tulisan kita.

Alat bantu ini dapat diperoleh di link berikut ini : Gunning Fog Index atau Test Document Readability

Untuk menggunakannya kita cukup melakukan ‘copy' dan ‘paste' tulisan kita di kolom yang disediakan dan akan langsung terlihat nilai dan saran bagian-bagian tulisan yang perlu diperbaiki untuk menigkatkan kemudahannya dibaca.

Sebagai contoh, tulisan ini nilainya adalah 24.10.

The Gunning Fog index is 24.10

The number of major punctuation marks, eg. [.], was 26

The number of words was 461

The number of 3+ syllable words, highlighted in blue, was 196

Silahkan mencoba, namun apapun hasilnya, tetaplah menulis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline