Lihat ke Halaman Asli

koko anjar

Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Kekerasan di Dunia Pendidikan Dalam Catatan

Diperbarui: 27 Januari 2017   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image : bimagtresna.wordpress.com

Beberapa hari belakangan ini, kasus meninggalnya 3 mahasiswa UII yang sedang mengikuti The Great Camping Mapala Unisi ramai menjadi perbincangan. Bukan hanya di dunia maya saja, sampai-sampai ibu-ibu yang sedang belanja di pasar pun ikut membicarakannya. Bukan tanpa sebab, kejadian meninggalnya mahasiswa / pelajar saat mengikuti kegiatan baik di sekolah ataupun kampusnya bukan kali ini saja terjadi. Suatu hal yang masih menjadi sisi buruk pola pendidikan di negeri ini. Berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang saya himpun dari beberapa sumber 

1. Eri Rahman, praja STPDN Jatinangor meninggal dunia pada tanggal 3 Maret 2000 di rumah sakit Al Islam Bandung diduga akibat ditindak seniornya.

2. Donny Maharaja, mahasiswa baru Universitas Gunadarma meninggal saat studi pengenalan  lapangan akibat kekerasan fisik dari seniornya di Cileungsi, Bogor. 

3. Wahyu Hidayat, praja STPDN meninggal dunia setelah dianiyaya seniornya karena dianggap lalai ketika menjalankan kegiatan ekstrakurikuler. Kasus inipun berbuntut panjang. Salah     satunya adalah perubahan pola pendidikan di kampus STPDN serta penggabungan kampus dengan IIP menjadi IPDN.

4.Cliff Muntu, praja IPDN meninggal dunia juga karena kekerasan fisik dari seniornya. Perubahan almamater ke IPDN ternyata tidak memutus mata rantai kekerasan di kampus ini. Pasca meninggalnya Cliff, IPDN tidak membuka penerimaan praja untuk tahun 2007, tujuannya adalah untuk memutus mata rantai kekerasan yang sudah berulang kali terjadi di kampus pencetak pamong praja tersebut.

5. Agung Gultom, taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Marunda tewas akibat dianiyaya seniornya. Korban dinilai kurang respect sehingga harus dihukum. Akibatnya, Agung harus kehilangan nyawanya di tangan para seniornya. 

6. Dwiyanto Wisnu Nugroho, mahasiswa ITB yang meninggal saat mengikuti Long March mahasiswa baru Geodesi ITB. 

7. Mulyono, mahasiswa baru BP2IP meninggal dunia saat mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa baru di kampusnya.

8. Fikri Dolas Mantaya, mahasiswa ITN Malang tewas saat mengikuti Ospek kampusnya. Foto-foto dari kegiatan Ospek mahasiswa ITN inipun beredar luas di internet. 

9. Syaits Asyam, Listia Adi dan Muhammad Fadli. Ketiganya meninggal saat dan setelah mengikuti Diklat Mapala Unisi. Menurut pengakuan peserta lain, memang telah terjadi tindak kekerasan selama berlangsungnya kegiatan.

Apapun itu tujuannya, segala bentuk tindak kekerasan dalam dunia pendidikan tetap tidak diperbolehkan. Kalaupun mau menghukum, masih banyak cara-cara lain yang lebih bermanfaat selain melakukan kontak fisik. Semisal kerja sosial atau diberikan tugas tertentu yang nantinya akan melatih daya pikir mereka. Semoga kasus tersebut menjadi yang terakhir di dunia pendidikan kita. 

sumber : dikutip dari berbagai sumber




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline