Apakah kalian pernah mendengar mengenai ikan pesut? Atau mungkin sudah pernah melihatnya tapi tidak tau namanya? Jika belum, sini aku kasih tau mengenai hewan unik satu ini!
Ikan pesut merupakan nama untuk sejenis lumba-lumba sungai yang dikenal juga dengan pesut mahakam atau pesut laut dengan nama latin Orcaella brevirostris. Berbeda dengan habitat lumba-lumba yang ada dilaut, habitat ikan pesut berada di sungai-sungai dan estuari di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Ikan pesut adalah spesies yang hidup di perairan tawar, oleh karena itu pesut sering dijuluki lumba-lumba air tawar. Ikan pesut juga sering disebut irrawady dolphin.
Mengapa? Hal ini karena habitat pesut hanya ada di 3 sungai besar di dunia, yaitu Sungai Irrawady di Myanmar, Sungai Mekong di Kamboja, dan Sungai Mahakam di Indonesia. Pesut yang habitatnya di Sungai Mahakam sering disebut sebagai pesut mahakam.
Ikan pesut memiliki tubuh yang ramping, berwarna abu-abu kehitaman, dengan perut yang lebih terang. Mereka memiliki moncong yang pendek dan bulat serta gigi yang tumpul. Jumlah gigi mereka lebih sedikit daripada jenis lumba-lumba laut yang lain.
Panjang tubuh pesut mahakam, maksimal 2,75 meter dengan berat 90-200 kg. Bentuk kepalanya seperti melon dan bernapas menggunakan paru-paru. Karena itu, terkadang pesut muncul ke permukaan untuk menghirup udara.
Makanan utama ikan pesut adalah ikan kecil, udang, dan berbagai jenis hewan air lainnya. Mereka juga terkadang mengonsumsi tumbuhan air. Ikan pesut merupakan pemangsa yang cekatan dan beradaptasi baik dengan lingkungan sungai dan estuari di mana mereka hidup. Kehadiran ikan pesut dalam ekosistem sungai sangat penting karena mereka menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi hewan air lainnya.
Namun sayangnya, dari tahun ke tahun populasi ikan pesut semakin menipis. Ikan pesut adalah spesies yang terancam punah. Ancaman terbesar bagi ikan pesut termasuk kerusakan habitat, perburuan ilegal, dan penangkapan insidental dalam jaring nelayan.
Sama seperti lumba-lumba, ikan pesut mengandalkan sonar untuk berenang. Lingkungan yang terlalu berisik bisa membuat pesut kebingungan dan terserat sehingga menabrak perahu.
Sampah plastik yang ada disungai akibat ulah manusia juga menjadi salah satu faktornya. Dikhawatirkan sampah plastik tersebut termakan dan tertelan oleh ikan pesut hingga mengakibatkan kematian.