Lihat ke Halaman Asli

Membangun Desa Sumbersuko dengan Aquaponik

Diperbarui: 3 Agustus 2022   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kekayaan alam yang melimpah ruah diciptakan oleh Tuhan untuk dimanfaatkan. Pemanfaatan yang dimaksud tentunya harus dijaga pula dengan merawatnya, tidak menggunakan secara berlebihan, dan lain sebagainya. Tiap daerah memiliki kekayaan alam atau sumber daya alam yang berbeda-beda. Seperti halnya pada Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, yang mana sesuai dengan nama desa yang terdiri dari kata “Sumber” dan “Suko,” desa ini kaya akan sumber airnya. Sejauh ini pemanfaatannya hanya untuk pemandian, irigasi sawah, pemasokan air HIPAM.

Desa Sumbersuko juga belum mengelola sampah anorganiknya dengan baik. Maka dari itu mahasiswa KKN UMD merencanakan program kerja membuat Aquaponik. Program tersebut merupakan penanaman sayuran dengan memanfaatkan sampah anorganik sebagai wadah tanam pada pipa berisi air serta menggunakan ikan sebagai nutrisi alami untuk sayuran yang berada di atasnya.

Program kerja ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah anorganik, seperti botol atau gelas plastik sebagai media tanamnya. Aquaponik juga memanfaatkan air dari sumber air yang berada di Desa ini. Selain itu, Desa Sumbersuko sedang merencanakan progam ketahanan pangan berupa pertanian yang dapat dipanen dalam kurun waktu singkat. Berkaitan dengan hal tersebut, sangat cocok dengan sistem penanaman aquaponik. Hal tersebut dikarenakan masa panen hanya memperlukan waktu kurang lebihnya sekitar tiga minggu sekali dan tidak membutuhkan lahan yang luas.

Pembuatan aquaponik yang dikerjakan mahasiswa KKN UMD kelompok 474, masih dalam tahap awal, yakni pada tahap pembibitan. Media untuk pembibitan tersebut dengan menggunakan media tanam rockwool. Sayuran yang digunakan, di antaranya kangkung dan sawi. Sedangkan untuk perikanannya dipilih jenis ikan konsumsi, yakni ikan nila. Alasannya, karena ikan nila termasuk ikan yang mudah dibudidayakan dan perawatannya pun tidak memerlukan perlakuan khusus seperti ikan lainnya.

Kolaborasi dari pemanfaatan sumber air dan pengelolaan sampah menjadi sistem penanaman aquaponik dapat menjadi solusi atas permasalahan sampah anorganik dan optimalisasi potensi alam. Selain itu, adanya aquaponik juga dapat menjadi pemenuh kebutuhan nutrisi bagi masyarakat desa sumbersuko serta berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata buatan kedepannya. Program aquaponik yang dicanangkan kelompok kkn 474 Desa Sumbersuko merupakan langkah awal untuk optimalisasi potensi sumber air yang melimpah.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline