Lihat ke Halaman Asli

Prisyllia Wu

ex-banker, freelancer

Perbandingan Quarter Life Crisis dan Middle Life Crisis: Apa Bedanya?

Diperbarui: 20 Oktober 2024   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source : https://www.pexels.com

Dalam perjalanan hidup, kita sering mendengar istilah quarter life crisis dan midlife crisis. Keduanya merujuk pada fase krisis emosional yang terjadi pada usia tertentu, namun pada dasarnya, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Mari kita telusuri apa bedanya, serta apa yang membuatnya serupa.

1. Kapan Terjadi
Quarter Life Crisis: Biasanya terjadi di usia 20 hingga awal 30-an, fase di mana seseorang mulai menghadapi tuntutan hidup dewasa. Ini bisa mencakup kebingungan soal karier, hubungan, atau identitas diri. Banyak yang merasa terbebani oleh harapan-harapan sosial atau tekanan untuk "menjadi sukses" dalam waktu singkat.
Midlife Crisis: Terjadi di usia 40 hingga 50-an, ketika seseorang mulai merefleksikan apa yang sudah mereka capai sejauh ini. Rasa penyesalan atas pilihan hidup, kerinduan untuk kembali ke masa muda, atau perubahan fisik yang signifikan bisa memicu krisis ini.


2. Fokus Utama
Quarter Life Crisis: Lebih banyak berfokus pada pencarian jati diri dan rasa takut terhadap ketidakpastian masa depan. Isu-isu utama yang dihadapi biasanya adalah ketidakpastian soal karier, keuangan, hubungan, dan ekspektasi sosial.
Midlife Crisis: Cenderung lebih kepada refleksi masa lalu dan perasaan bahwa waktu semakin menipis. Krisis ini sering muncul dari keinginan untuk menghidupkan kembali aspek-aspek hidup yang telah hilang, atau ketakutan akan penuaan dan kematian.


3. Pemicu Emosional
Quarter Life Crisis: Banyak dipicu oleh perasaan tersesat dalam hidup, keraguan terhadap pilihan hidup, atau perasaan terjebak dalam pekerjaan atau hubungan yang tidak memuaskan. Di era digital, media sosial juga memainkan peran besar dengan menciptakan perbandingan yang tidak sehat antara diri sendiri dan orang lain.
Midlife Crisis: Pemicunya lebih berkaitan dengan perubahan dalam kehidupan, seperti anak-anak yang tumbuh dewasa, pensiun, atau perubahan status kesehatan. Seseorang bisa merasa kurang puas dengan pencapaian hidupnya atau berusaha kembali mendapatkan perasaan muda dengan melakukan hal-hal yang dianggap "berani" atau "tidak biasa".


4. Respons Terhadap Krisis
Quarter Life Crisis: Banyak orang yang mengalami quarter life crisis mencoba berbagai hal baru untuk menemukan kembali makna hidup. Mereka mungkin berpikir untuk pindah pekerjaan, melanjutkan pendidikan, atau bahkan pindah negara. Pada dasarnya, ini adalah masa pencarian diri yang aktif.
Midlife Crisis: Di sini, responsnya seringkali lebih drastis. Seseorang mungkin membeli barang-barang mahal, memulai hubungan baru, atau melakukan hal-hal yang di luar kebiasaan demi merasa muda kembali. Krisis ini bisa mengarah pada perubahan hidup yang cukup signifikan, baik positif maupun negatif.


5. Persamaan Antara Keduanya
Meski berbeda dari segi waktu dan pemicunya, baik quarter life crisis maupun midlife crisis memiliki persamaan dalam hal dampak emosional. Keduanya dapat membuat seseorang merasa cemas, tersesat, atau tidak puas dengan kehidupannya. Namun, keduanya juga menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan pribadi. Dalam proses melewati krisis ini, banyak orang yang menemukan diri mereka yang lebih kuat dan lebih terfokus.

Kesimpulan
Quarter life crisis dan midlife crisis adalah fase penting dalam hidup yang menantang namun juga menawarkan peluang untuk introspeksi dan pertumbuhan. Meskipun pemicunya berbeda, keduanya merupakan momen ketika seseorang dipaksa untuk mengevaluasi ulang pilihan hidupnya dan memutuskan langkah ke depan. Yang terpenting, fase-fase ini bisa menjadi pintu gerbang untuk menemukan kebahagiaan dan keseimbangan hidup yang lebih baik.

Apapun fase yang sedang kamu hadapi, ingatlah bahwa tidak ada salahnya mencari bantuan profesional atau ngobrol dengan orang-orang terdekat saat merasa terjebak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline