Lihat ke Halaman Asli

Sekarang atau Nanti?

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nggak ada bedanya sekarang atau nanti. Yang jelas lebih baik sekarang daripada nanti. Apa kita mau menunggu sumber daya alam habis baru kita mau bergerak? Kasihan anak cucu kita kelak, apa yang mau kita bekalkan untuk mereka. Warisan uang ataupun rumah tidak cukup untuk kehidupan anak cucu kita nantinya. Yang kita perlukan adalah menjaga dan melestarikan lingkungan yang tanpa kita sadari sangat berpengaruh pada kehidupan anak cucu kita nantinya. Nggak harus pandang usia tua atau muda, semuanya perlu. Melestarikan lingkungan bukanlah kewajiban kita tapi kebutuhan kita untuk masa sekarang dan masa nanti. Begitu banyaknya sampah yang kita buang setiap harinya. Bila sampah terus kita tumpuk hanya akan menjadi sarang penyakit. Siapa yang harus menjaga lingkungan? Apakah pemulung atau tukang sampah? Tentunya bukan hanya mereka yang harus melakukannya tetapi kita juga harus melakukannya. Semua itu tidak sulit asal kita terbiasa. Sampah bila kita atur pembuangannya dapat sangat bermanfaat bagi kita semua. Tapi bila kita membuangnya di sembarang tempat tanpa memikirkan resikonya, maka sungguh kita adalah orang yang merugi. Jangan pernah menganggap remeh sampah karena sampah sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kita semua. Tinggal bagaimana cara kita mengaturnya. Biasakanlah memisahkan sampah organik dengan sampah non organik. Ingatlah kita harus membiasakan menjaga lingkungan sejak dini.  Mau anak-anak ataupun orang tua, semuanya harus mampu memelihara lingkungan. Biasakan kebersihan dimana saja, mau itu lingkungan rumah, masyarakat, kantor ataupun sekolah. Seperti yang dapat dilakukan siswa-siswi SMA saya ketika ulang tahun sekolah yaitu dengan berkerja bakti membersihkan selokan,rumput dan parit sekolah. Mungkin Anda yang sudah bekerja atau berumah tangga juga bisa melakukannya di lingkungan rumah maupun di kantor. Kita harus membiasakannya sejak dini dan kita juga harus mampu bekerja bakti karena sesuatu yang sulit akan menjadi mudah bila dilakukan dengan terbiasa dan bersama-sama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline