Hai, bertemu lagi dengan aku. Hari ini aku mau bahas tentang depresi. Sebelum mengenal lebih jauh depresi itu apa, aku bantu rangkum depresi.
Depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat, dan keputusasaan yang berkepanjangan. Ini lebih dari sekadar rasa sedih yang sementara; depresi dapat memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu depresi merupakan salah satu masuk ke tipe gangguan kejiwaan, mari simak terlebih dahulu gangguan kejiwaan adalah,
Gangguan kejiwaan adalah kondisi yang mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Mereka dapat mengganggu fungsi sehari-hari, hubungan sosial, dan kesejahteraan umum individu. Gangguan ini bervariasi dalam bentuk dan tingkat keparahan, dan dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis.
Jenis-jenis Gangguan Kejiwaan
Gangguan Mood: Termasuk depresi dan gangguan bipolar. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat pada aktivitas, sedangkan gangguan bipolar melibatkan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari mania hingga depresi.
Gangguan Kecemasan: Seperti gangguan kecemasan umum, gangguan panik, dan fobia. Individu yang mengalami gangguan ini sering merasa cemas berlebihan, sulit mengendalikan ketakutan, dan mungkin menghindari situasi tertentu.
Gangguan Psikotik: Contohnya adalah skizofrenia, yang ditandai dengan distorsi dalam pemikiran, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku. Penderita mungkin mengalami halusinasi dan delusi.
Gangguan Kepribadian: Memengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain dan berfungsi dalam masyarakat. Contohnya termasuk gangguan kepribadian borderline dan gangguan kepribadian antisosial.
Gangguan Makan: Seperti anoreksia dan bulimia, yang berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat dan citra tubuh yang negatif.
Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD): Dapat berkembang setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Gejala termasuk kilas balik, kecemasan, dan menghindari situasi yang mengingatkan pada trauma.