Lihat ke Halaman Asli

Melihat Kembali Sejarah Kapal Selam Republik Indonesia

Diperbarui: 24 April 2021   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kapal selam. (sumber: Pixabay via kompas.com)

Mungkin banyak di antara kita sebagai bangsa Indonesia yang tidak banyak mengetahui bahwa Angkatan Laut Indonesia mempunyai Kapal Selam, wajar karena sangat minim diberitakan, kali ini Pristas akan mengenalkan tentang .

‘Tabah Sampai Akhir’ atau “ Wira Ananta Rudhiro “ adalah moto kapal selam (KS) kita, moto yang dikenal sejak ALRI mengoperasikannya tahun 1959. Pengoperasian KS ini adalah keputusan politik yang jitu, sebagai negara maritim KS adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.

Untuk itu sejak Agustus 1958 Indonesia mengirim 110 personelnya ke Eropa Timur, berangkat dari Surabaya dengan kapal laut Heinrich Jensen berbendera Denmark.

“Sekali menyelam, maju terus – tiada jalan untuk timbul sebelum menang. Tabah Sampai Akhir “

Bagian pidato Presiden Soekarno di atas kapal selam RI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966 di dermaga Tanjung Priok, Jakarta.

Sesampainya di Reijeka (Yugoslavia), tombongan meneruskan perjalanan dengan kereta api ke Polandia lewat Ceko dan Hongaria secara nonstop. Selama 9 bulan mereka dilatih oleh personel Rusia agar menjadi awak kapal selam yang andal di Gdanks, sedang praktik berlayar dilakukan di Laut Baltik.

KRI Nanggala di Peraian Indonesia

Selesai pendidikan mereka diangkut dengan kereta api Trans Siberia selama 9 hari menuju Vladivostok. Di sinilah dua KS kelas Whiskey menunggu untuk dilayarkan ke Indonesia lewat Samudera Pasifik.

Dalam pengiriman ke Indonesia, kedua kapal selam tetap berbendera Rusia, sebagian besar ABK adalah orang Indonesia.

Pada 7 September 1959 sore, dua KS Panjang 76 meter bersenjata 12 torpedo merapat di dermaga Surabaya. Setelah berlatih lagi selama satu minggu di bawah instruktur Rusia, kedua KS resmi masuk jajaran kekuatan ALRI pada 12 September 1959 dan diberi nama RI Tjakra/S-01 dan RI Nanggala/S-02.

Sejak saat itu Indonesia mempunyai KS yang berarti genaplah kemampuan angkatan laut, yaitu mampu beroperasi di atas air, di bawah air, di darat, dan di udara sesuai dengan konsepsi angkatan laut masa depan.

Bukan hanya dua KS yang dipesan Indonesia. Sebanyak 10 KS baru dari kelas yang sama juga didatangkan dari Rusia.

Untuk gelombang berikutnya, para ABK berlatig di Vladivostok, tempat di mana terdapat pangkalan kapal selam terbesar milik Rusia di Pasifik. Gelombang kedua sebanyak 4 KS datang pada Desember 1961 dan diberi nama RI Nagabanda, RI Trisula, RI Nagarangsang, dan RI Tjandrasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline