Adanya pandemi covid-19 mengharuskan segala aktivitas berkumpul harus dikurangi. Hal ini juga berdampak pada kegiatan belajar mengajar di sekolah yang mengharuskan dilakukan secara daring.
Sekolah daring ini menuntut anak-anak untuk selalu menggunakan gadget dalam setiap kegiatannya. Hal ini secara tidak langsung memiliki dampak negatif yaitu membuat anak kecanduan akan gadget dan menurunnya kualitas belajar dan minat belajar anak.
Dampak tersebut juga dirasakan oleh orang tua di Dusun Mojoroto RT 03/01 Gayamdompo, Karanganyar, dimana banyak orang tua yang mengeluhkan akan anak-anaknya yang tidak dapat belajar dengan baik dan kecanduan gagdet.
Untuk itu, mahasiswa Universitas Sebelas Maret membuat program kerja "Sekolah Anak" yang bertujuan untuk mengurangi waktu anak bermain gadget dan mengembangkan kreatifitas anak secara langsung.
Kegiatan Sekolah Anak dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat selama bulan Agustus 2021. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan belajar mengajar mata pelajaran sekolah dasar, menanamkan peduli covid-19, serta belajar kesenian berupa tari daerah.
Selain itu, anak-anak juga diajarkan tentang pengembangan kreatifitas seperti mengecat tong, belajar seni melipat kertas (origami), dan dikenalkan tentang permainan tradisional bernama Gobag Sodor.
Program sekolah anak inipun disambut baik oleh anak-anak dan orang tua Dusun Mojoroto. Anak-anak memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan dari Mahasiswa KKN UNS ini.
Kegiatan dari Mahasiswa KKN UNS ini dilanjutkan oleh kelompok pemuda Dusun Mojoroto. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mengembalikan semangat anak-anak Dusun Mojoroto RT 3/1 Gayamdompo, Kec. Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H