Lihat ke Halaman Asli

Jon A Masli

Penggiat Investasi dan UMKM

Solusi Ekonomi Indonesia yang Kompleks

Diperbarui: 6 September 2019   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Minggu lalu kami mengunjungi KEK Tan jing api2 yg paling nyata dan up to date jalan sudah ada demikian juga lahan yg ribuan hektar. Dagang pelabuhan laut dan samuderanya belum dibangun, bahkan konon titik lokasi yg disetujui untuk pelabuhan, adalah hutan lindung, yang terjadi adalah , you see me, i see you , karena tidak ada arahan yg jelas. Sementara Sumsel kaya akan dengan bahan bakar energi seperti minyak, dan gas bumi serta baru bara dan bahan bakarnya seperti karet, sawit,dll.

Di daerah2 KEK lainnya yang sudah dinobatkan pemerintah memiliki permasalahan yg mirip walaupun tidak sama. Kalau saja, ada gebrakan dari Kementerian Industri ataupun pucuk pimpinan2 terkait lainnya, niscaya ada solusi pembangunan KEK untuk menggairahkan investasi dalam negeri maupun asing. 

Karena dengan adanya kawasan khusus ini, maka semua permasalahan birokrasi lapangan akan teratasi. Harapan para investor, adalah adanya fokus perhatian besar untuk KEK ini.

Pemilihaj ketua umum Golkar menjadi memutuskan beragam para investor yg berharap agar Pak Airlangga dapat menelorkan satu saja kebijakan KEK sebagai legacy kepemimpinan beliau sebagai Menteri Industri.

Kata Pak Jokowi dan Thomas Rembong, ketua BKPM, adalah mudah sudah dipangkas proses perjanjiannya. Jadi PMD dan PMA itu sudah gampang. Tapi silahkan anda coba, kalau bisa setahun pun itu sudah bagus. Ini untuk kasus mendirikan usaha dengan bahan baku lokal konten, sudah ribet.

Kalau bahan bakar impor bagaimana, sama saja, mungkin akan lebih ribet karena faktor SNI yang menjadi acuan. Ringkasnya untuk solusi permasalahan ekonomi indonesia, investor adalah satu dari beberapa jurus solusi ekonomi yg sejak 2014. 

Investor tergantung dari nasional dan asing, yang nota bene adalah investor2 yang membawa modal, teknologi dan pemasaran yg di dapat dari pengalaman dari kontek nasional, kita berharap perusahan2 besar, BUMN dan yang sudah go public berinvestasi, kalau ditanya kelompok itu pada umumnya berdalih sampai ke perang dagang Cina Amrik.

Kalau kelompok investor asing, pada umumnya berdalih,birokrasi perizinan dan ketegasan hukum yang diharap berbenah mengapa demikian? Banyak memang kendala2 seperti masalah infrastruktur, seperti pelabuhan, pembangkit listrik, jalan2 penghubung dst.

Kita sekarang disuguhi berita terobosan baru atau breaking news "Pemindahan Ibu Kota di Kalimantan Timur". Bagaimana dengan fokus investasi di KEK? Pecah fokus? Harapan kita tidak demikian, para investor dari dalam negeri dan asing pun bertambah bingung. 

Bagaimana realisasi KEK, tempat mereka ingin berinvestasi? Pemerintah seharusnya fokus pada pembangunan KEK yang juga akan menguras anggaran lebih dari Rp 120 Triliun di 18 KEK yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Tapi langkah ini akan lebih efektif menjadi solusi permasalahan ekonomi yang kita hadapi.

Kita sudah seleksi Pilpres dengan berbagai masalah. Tapi sudah teratasi. Sementara permasalahan ekonomi kita kian menumpuk paling mudah kita selalu menyalahkan perang dagang sebagai biang kerok. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline